JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, pihaknya sudah merelakan kursi calon wakil gubernur (cawagub) DKI untuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS), meskipun pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kalah pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Gerindra dan PKS sudah sepakat bahwa kursi wagub menjadi milik PKS karena Sandiaga menjadi calon wakil presiden.
Sandiaga merupakan kader Gerindra sebelum menjadi cawapres. Setelah diusung menjadi cawapres, Sandiaga memilih mundur sebagai wagub DKI dan keluar dari Gerindra.
"Kok enggak rela, gimana, orang sekarang calonnya dari PKS. Dari awal sudah diserahkan," ujar Taufik saat dihubungi, Selasa (2/7/2019).
Baca juga: Gerindra Bakal Ajukan Kandidat Cawagub DKI Jakarta jika DPRD Tolak 2 Calon PKS
Meskipun demikian, Taufik menyebut Gerindra dan PKS bakal mendiskusikan kembali nama cawagub jika dua nama kader PKS yang telah diajukan ditolak DPRD DKI.
DPRD DKI, kata Taufik, akan mengembalikan cawagub yang diajukan Gerindra dan PKS jika dua kali rapat paripurna pemilihan wagub tidak kuorum.
Baca juga: Agung Yulianto Berharap Tidak Ada Pergantian Nama Kandidat Cawagub DKI Jakarta
Pada saat itu, Gerindra berpeluang mengajukan nama cawagub.
"Semua opsi terbuka," kata Taufik.
Kursi wagub DKI masih kosong sejak ditinggalkan Sandiaga Uno pada 10 Agustus 2018. Partai Gerindra dan PKS telah mengajukan dua nama cawagub, yakni kader PKS Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu, ke DPRD DKI.
DPRD DKI telah membentuk pansus untuk menggelar pemilihan wagub melalui rapat paripurna. Pansus itu kini tengah menyempurnakan tata tertib pemilihan wagub.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.