JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2019) malam.
Revitalisasi itu dilakulan dengan niatan menjadikan lokasi tersebut sebagai pusat kebudayaan dunia.
Ini bukanlah kali pertama revitalisasi TIM dilakukan. Pada 12 Oktober 2017, Gubernur DKI Jakarta kala itu, Djarot Saiful Hidayat, meresmikan TIM yang selesai direvitalisasi.
Revitalisasi waktu itu disebut Djarot sebagai warisan yang dia tinggalkan di ujung pemerintahannya.
Baca juga: Taman Ismail Marzuki (TIM) Dikelola Jakpro agar Kegiatan Bisnis Seimbang dengan Kebudayaan
"Selalu saya sampaikan di penghujung masa jabatan kami, saya tekankan bahwa sebaiknya yang kita wariskan bukan hanya bangunan fisik. Bangunan fisik pasti kami wariskan tapi yang lebih dalam dari itu yang kita wariskan ada sistem nilai," kata Djarot.
Kegiatam revitalisasi saat itu berfokus pada sejumlah perbaikan gedung seperti gedung teater yang sebelumnya sering bocor, gedung Graha Bakti Budaya dengan perbaikan pada plafon dan restroom.
Masjid Amir Hamzah yang ada di dalam lokasi itu juga akan dibangun kembali. Lalu ada juga pembuatan situs web TIM yang lebih interaktif, revitalisasi kios kuliner dan penyusunam buku standar operasional pemeliharaan dan perawatan gedung teater.
Lantas, bagaimana dengan revitalisasi TIM yang akan dilakukan Anies?
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto menjelaskan, revitalisasi TIM selanjutnya akan dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, Jakpro yang kini merupakan pengelola kawasan TIM, akan merevitalisasi bagian depan hingga tengah.
Sejumlah fasilitas baru mereka bangun seperti Plaza Graha Bhakti Budaya, masjid Amir Hamzah, hotel, pusat kuliner, galeri seni, gedung perpustakaan dan pos pemadam kebakaran.
Pihaknya juga membangun lahan terbuka tempat masyarakat berkumpul di bagian depan TIM.
"Plus ground base-nya untuk parkir tapi untuk limited mobil ya untuk mobil yg terbatas karena kami tidak mau menyediakan banyak ruang parkir di TIM," kata Dwi di TIM kemarin.
Pada rencana pembangunan tahap dua, mereka akan membangun asrama seni budaya, theater arena, dan sejumlah renovasi pada gedung planetarium, dan graha bhakti budaya.
Baca juga: Setelah 50 Tahun, DKI Baru Kantongi Sertifikat Taman Ismail Marzuki
Mereka juga berencana, bekas perpustakaan TIM akan diubah menjadi Pusat Seni dan Film.
Revitalisasi TIM, yang sudah berdiri sejak tahun 1968 itu, dianggarkan dengan dana Rp 1,8 Triliun.
"Jadi kalau anggarannya dari PMD (penyertaan modal daerah) total Rp 1,8 triliun ya, dan untuk tahun 2019 ini sudah disetujuin memang berdasarkan APBD 2019 tuh Rp 200 miliar. Jadi ini untuk tahap pertama," ucapnya.
Saat ini Jakpro tengah mencari kontraktor yang akan melakukam pengerjaan revitalisasi tersebut.
Anies menargetkan revitalisasi TIM selesai dan bisa dinikmati warga pada Juni 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.