Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Dapat Pengobatan Gratis, Ribuan Orang Datangi Polsek Ciracas

Kompas.com - 04/07/2019, 12:21 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 1.650 orang datangi Polsek Ciracas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dalam kegiatan bakti sosial yang digelar Polri, Kamis (4/72019).

Pantauan Kompas.com pukul 10.00 WIB, acara yang bertajuk Bakti Sosal dan Bakti Kesehatan dalam rangka HUT Bhayangkara ke-73 itu ramai oleh warga yang ingin mendapat pelayanan kesehatan gratis.

Sejumlah gerai kesehatan seperti pengobatan umum, pengobatan gigi, khitanan, donor darah, dan lainnya tampak dipenuhi warga.

Ketua panitia pelaksana Bakti Sosal dan Bakti Kesehatan Polri, Kombes Abdulrosyid mengatakan, sebanyak 1.650 orang sudah terdaftar dan akan mendapat pelayanan kesehatan secara gratis. Kegiatan tersebut hanya dilaksanakan hari ini.

Baca juga: PMI Sediakan Posko Pengobatan Gratis di Sekitar KPU dan Bawaslu

"Target-target yang kita tergetkan, antara lain untuk pengobatan umum dan gigi sebanyak 1.000 orang, khitanan 200 orang, donor darah 250 orang, pemeriksaan laboratorium sederhana 100 orang, dan pelayanan KB 100 orang. Total 1.650 orang," kata Abdulrosyid di Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Kamis.

Selain mendapat pelayanan kesehatan gratis, warga juga mendapat bingkisan berupa sembako. Warga yang belum terdaftar juga dapat mengikuti pelayanan kesehatan gratis dengan cukup membawa KTP dan mendaftar gerai pendaftaran.

"Pendaftaran itu sebetulnya untuk warga yang mau berobat silahkan, cuman sebetulnya sudah terkoordinir oleh Polda Metro untuk pesertanya. Tapi kalau ada warga sekitar yang mau berobat silahkan, kita layani, boleh bawa KTP silahkan mendaftar nanti kita layani," ujar Abdulrosyid.

Baca juga: Tak Sediakan Layanan SIM Gratis, Ini Terobosan Polres Lamongan untuk Manjakan Warga Saat HUT Bhayangkara

Tini, salah seorang warga Ciracas mengaku senang dengan kegiatan pelayanan kesehatan gratis yang diadakan polisi. Dia sangat terbantu dengab kegiatan tersebut karena bisa mendapat pengobatan gigi.

"Bagus yah ini sangat positif yah, semoga kegiatan kayak gini bisa diperbanyak sama polisi. Saya ikut pengobatan gigi tadi dan alhamdulillah tadi sudah dilayani," ujar Tini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com