JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta akan mendata penduduk yang bermukim di gubuk-gubuk liar di bantaran sungai Kanal Banjir Barat di Jati Pulo, Jakarta Barat.
Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Dhany Sukma menyebut, penduduk di gubuk liar belum bisa dipastikan apakah seluruhnya berasal dari luar Jakarta atau tidak.
"Kalau itu kan kita lihat di database kita, nanti kan ketahuan tuh dari struktur RT berapa RW berapa nanti akan teridentifikasi susunan penduduk yang ada di situ siapa saja. Nah, baru kita bisa mengatakan itu penduduk permanen atau non permanen," ucap Dhany saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/7/2019).
Baca juga: Jadi Kawasan Kumuh, Gubuk Liar Penuhi Bantaran Kanal Banjir Barat
Dalam pendataan nanti, akan dilihat dokumen kependudukan yang dimiliki oleh warga tersebut.
Jika bukan berasal dari Jakarta, maka Dukcapil akan memberikan dokumen penduduk non permanen.
"Ketika itu ada dokumen di DKI berarti dia masuk penduduk permanen. Kalau hasil pendataan ternyata dia punya KTP daerah, maka kita golongkan sebagai penduduk non permanen. Tetap dibikin saja dokumen penduduk non permanen yang penting didata ada apa," jelasnya.
Baca juga: Tidak Jera Digusur Jadi Bagian Kisah Mereka yang Bertahan Hidup di Bangunan Liar Kanal Banjir Barat
Ia mengatakan, Dukcapil tak mempunyai hak untuk meminta warga yang menduduki gubuk liar untuk tak lagi tinggal di situ.
"Enggak punya kan dukcapil hanya melayani administrasi kependudukan meyakinkan bahwa seluruh warga terpenuhi hak akan dokumen kependudukan," kata dia.
Sementara itu, saat dihubungi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Arifin belum bisa memberikan banyak keterangan terkait tindak lanjut permukiman liar ini lantaran sedang berada di luar negeri.
Sebelumnya, gubuk liar kembali memenuhi bantaran sungai Kanal Banjir Barat di Jati Pulo, Jakarta Barat, setelah sebelumnya sempat dibersihkan oleh pemerintah DKI Jakarta pada 2017 lalu.
Gubuk liar itu membentang sepanjang satu kilometer. Gubuk liar yang dibangun dari kayu, triplek, dan terpal tersebut mengakibatkan kawasan Jati Pulo tampak kumuh dan juga kotor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.