Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2019, 14:19 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan kesiapannya untuk memasok air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau.

"Kami akan memasok kebutuhan air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan," ujar Kepala BPBD DKI Jakarta, Subejo di Jakarta, Jumat (5/7/2019), seperti dikutip Antara.

Subejo mengatakan, kesiapan BPBD dalam mengantisipasi dampak kemarau dengan menyiagakan mobil tanki air untuk didistribusikan ke warga yang membutuhkan.

Baca juga: BMKG: September Puncak Kekeringan di DKI, Pemprov Harus Bersiap

Menurut dia, tanki air bersih dengan kapasitas 2.500 liter, 4.000 liter, dan 10.000 liter sudah bisa diterjunkan apabila terdapat laporan warga yang kekurangan air bersih.

"Bisa dimanfaatkan kalau memang dibutuhkan saat kekeringan," kata dia.

BPBD juga akan berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) PAM Jaya sebagai pemasok air bersih di seluruh wilayah di Jakarta.

"Kami akan pasok air bersih dengan berkoordinasi juga dengan PDAM untuk mengantisipasi kekurangan air bersih," katanya.

Baca juga: BMKG: DKI Berpotensi Kemarau Ekstrem

Ia mengimbau, kepada warga untuk bijak dalam memanfaatkan penggunaan air bersih saat musim kemarau ini.

BPBD juga meminta warga untuk dilakukan inventarisasi sumber-sumber air di wilayah rawan terdampak kekeringan untuk antisipasi kekeringan jangka panjang.

"Kami imbau agar masyarakat gunakan air dengan bijak dan seperlunya. Hemat air saat musim kemarau ini," kata dia.

Baca juga: Warga Muara Baru Mengeluh Sumur Mengering

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat memprakirakan puncak musim kemarau di wilayah DKI Jakarta akan berlangsung pada bulan September 2019 sehingga wilayah ibu kota harus bersiap mengatasi kekeringan.

Kepala Staf Sub Bidang Analisis Informasi Iklim BMKG Pusat, Adi Ripaldi mengatakan, kemarau baru berjalan dua bulan, namun sudah ada wilayah yang melaporkan kesulitan air.

Ia mengatakan, saat ini sudah ada wilayah di DKI Jakarta yang berstatus siaga kekeringan terutama di Jakarta Utara.

Dengan begitu, perlu diwaspadai oleh pemerintah daerah agar melakukan upaya antisipasi kekeringan.

Berdasarkan monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) dua wilayah di Kota Administrasi Jakarta Utara yang sudah masuk HTH sangat panjang yakni 30 sampai 61 hari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

Megapolitan
Rumah Mewah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Rumah Mewah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Megapolitan
Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Megapolitan
Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Megapolitan
Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Megapolitan
Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Megapolitan
Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Megapolitan
Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com