Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waduk Surilang Dangkal, Warga Harap Segera Dikeruk

Kompas.com - 05/07/2019, 17:30 WIB
Dean Pahrevi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga sekitar Waduk Surilang, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur berharap pemerintah segera melakukan pengerukan waduk yang mengalami pendangkalan.

Dul, warga yang tinggal di dekat waduk mengatakan, kedalaman waduk kini hanya berkisar dua meter.

Endapan lumpur dan sampah di dasar waduk yang semakin tebal membuat kedalaman waduk semakin berkurang.

Waduk Surilang merupakan tempat resapan air satu-satunya di Kelurahan Gedong.

Baca juga: BMKG: DKI Berpotensi Kemarau Ekstrem

Dul khawatir kedalaman waduk yang semakin rendah membuat wilayah dataran rendah itu terancam banjir saat hujan turun.

"Kita harap sih segera ada pengerukan lagi. Terakhir itu pengerukan besar-besaran tahun 2012, setelah itu waduk tambah dalam. Sebelum dikeruk itu pasti banjir tiap hujan ini kan dataran rendah," kata Dul di lokasi, Jumat (5/7/2019).

Kendati demikian, dia bersyukur kedalaman waduk tak menyusut parah meski sedang musim kemarau.

"Warga sini kebanyakan masih pakai air tanah, ini untungnya ngga kering sih meski kemarau. Biasanya tiap kemarau enggak surut parah juga sih. Tapi semoga kali ini juga enggak surut terlalu parah," ujar Dul.

Baca juga: Hadapi Kekeringan, BPBD DKI Siap Pasok Air Bersih bagi Warga

Pantauan Kompas.com, air waduk nampak berwarna hijau. Bantaran waduk terlihat dipenuhi sampah plastik dan kemasan makanan.

Dua unit pelampung milik pemerintah mengapung di pinggir waduk. Kemudian di tengah waduk terdapat sejumlah tiang pancang.

Krisdiyanto, warga sekitar waduk lainnya mengaku khawatir dengan adanya kemungkinan pembangunan di tengah waduk.

Menurut dia, pembangunan tersebut dapat mengurangi daya tampung air waduk.

"Semenjak ada pondasi bangunan itu tinggi air naik, terlihat jelas naiknya. Waktu terakhir hujan turun saja air waduk meluap sampai ke bagian tepi, jadi pondasi itu berdampak banget," ujar Krisdiyanto.

Sementara itu, Komarudin warga lainnya juga khawatir apabila tetap ada pembangunan di tengah waduk, wilayah sekitar waduk dapat terancam banjir karena air waduk yang mudah meluap ketika hujan turun.

"Kalau terus dibangun bisa-bisa banjir makin parah, tapi mau bagaimana. Ini Waduknya masih sengketa, warga enggak bisa protes," ujar Komarudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com