JAKARTA, KOMPAS.com - Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur menjadi salah satu wilayah dengan okupasi tawon terbanyak di Ibukota. Salah satu jenis tawon yang banyak ditemukan adalah tawon jenis Vespa Affinis atau tawon Ndas.
Dalam kurun 6 bulan, terhitung sejak awal Januari 2019, petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur telah mengevakuasi 31 sarang tawon. Jumlah ini jauh di atas 9 kecamatan lain di Jakarta Timur, yang rata-rata hanya belasan kali evakuasi sarang tawon selama rentang 6 bulan.
"Karena wilayah Cipayung ini masih banyak hutan kota, masih banyak taman dan kebun. Tawon itu kan banyak bersarangnya di pepohonan yang rimbun, atau kadang di rumah-rumah tua," ujar Kepala Seksi Operasi Sudin Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur Gatot Sulaiman kepada Kompas.com, Sabtu (6/7/2019).
Baca juga: 90 Persen Tawon yang Dievakuasi dari Rumah Warga Jenis Vespa Affinis
Baca juga: Mengenal Tawon Ndas yang Tewaskan 7 Orang di Klaten
Gatot menuturkan, selama 6 bulan terakhir, petugas telah mengevakuasi 129 sarang tawon dengan beragam ukuran dan tempat bersarang.
"Pernah paling besar diameternya lebih dari 70 sentimeter. Paling sulit pernah ada sarang tawon di tengah-tengah antena parabola di genteng rumah warga," kata dia.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar sarang yang dievakuasi merupakan sarang tawon jenis Vespa Affinis atau tawon Ndas. Tawon ini sempat jadi perbincangan, karena cukup mematikan dan pernah menewaskan 7 orang di Klaten, Jawa Tengah, selama 2017-2018.
Wilayah Cipayung yang masih cukup rimbun menjadi salah satu lokasi kesukaan tawon Ndas membuat sarang. Meskipun, terkadang mereka juga bersarang di sudut-sudut rumah yang tak terjangkau dan jarang dibersihkan.
Selain itu, keberadaannya pun tak kenal musim.
"Sekitar 80-90 persen yang ditemui ya tawon Ndas. Dia berbahaya karena dia tawon liar. Sementara kalau tawon madu kan beda lagi, dia enggak liar dan bisa diambil madunya," kata Gatot.
Baca juga: Mematikan, Ini 5 Fakta Tawon Vespa Affinis yang Ditemukan di Jakarta
Peneliti Biologi LIPI Rosichon Ubaidillah mengatakan, tawon Vespa Affinis menjadi berbahaya jika menyerang secara berkelompok. Sengatannya dapat membunuh manusia dalam waktu singkat.
"Apabila sengatan cukup banyak dan orangnya sensitif atau alergi dengan racun (venom) sengat, tidak akan lama bertahan hidup," kata Rosichon ketika dihubungi, Selasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.