Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/07/2019, 17:21 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Posisi wakil gubernur DKI Jakarta telah kosong sejak Sandiaga Uno mengundurkan diri pada 10 Agustus 2018 lalu.

Partai Politik pengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga, yakni Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengajukan dua nama kandidat cawagub pengganti Sandiaga, yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu, ke DPRD DKI.

Kini Panitia khusus (pansus) pemilihan wakil gubernur DKI yang berisi anggota DPRD DKI Jakarta itu tengah merampungkan tata tertib (tatib) pemilihan wagub pengganti Sandiaga Uno.

Rencananya, pansus akan merampungkan draf tatib itu pada Senin (8/7/2019). Kemudian, rapat paripurna pengesahan tatib direncanakan digelar pada Rabu (10/7/2019).

Namun jika melihat sosok kedua cawagub DKI dari PKS yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu, siapa yang tepat mendampingi Gubernur Anies Baswedan memimpin DKI Jakarta?

Baca juga: Agung Yulianto Berharap Tidak Ada Pergantian Nama Kandidat Cawagub DKI Jakarta

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, DKI Jakarta harus memiliki wagub yang bisa teliti dan detail terhadap permasalahan Jakarta.

Selain itu, wagub harus memahami dan berpengalaman dalam birokrasi dan administrasi pemerintahan. Selain itu juga harus memiliki kekuatan dalam partai politik.

"Wagub DKI nanti harus mampu menambal kekurangan Anies selama ini yaitu soal urusan 'dapur' yaitu mengurus hal-hal yang lebih teknis gitu, mau bersabar tapi tidak candu dalam soal 'panggung'. Jadi dia harus lebih sibuk di panggung belakang. Kepamongannya juga harus teruji," kata Pangi kepada Kompas.com, Senin (8/7/2019).

Pangi menilai Syaikhu sudah teruji dan berpengalaman soal birokrasi pemerintahan karena pernah menjadi wakil wali kota Bekasi pada periode 2013-2018.

Baca juga: Fraksi PKS Pastikan Dua Cawagub DKI yang Diajukan Tak Mengundurkan Diri

Selain itu, Syaikhu juga memiliki elektabilitas yang tinggi dan figur yang dikenal di Jawa Barat karena pernah mencalonkan sebagai wakil gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2018 lalu. Namun pengalaman semacam itu belum terlihat pada sosok Agung Yulianto.

"Kalau bicara Agung, saya enggak tahu dia kan latar belakang pengusaha, tapi latar belakang beliau pernah di birokrasi, kepamongan kan belum, di pemerintahan kan belum. Kalau Syaikhu kan sudah teruji saat jadi wakil wali kota Bekasi," ujar Pangi.

Pangi menambahkan, modal Syaikhu yang pernah menjadi wakil wali kota Bekasi akan sangat penting untuk menyelesaikan permasalahan di DKI Jakarta. Seba menurut Pangi, permasalahan di DKI tidak jauh berbeda dengan di Kota Bekasi.

Baca juga: Supaya Transparan, PSI Minta Dua Cawagub DKI Diadu dalam Debat Publik

"Wakil wali kota itu kan modal sangat penting bagi Syaikhu untuk menyelesaikan persoalan di DKI. Persoalan di DKI dan Bekasi kan sama soal kepadatan penduduk, soal mendisiplinkan, menertibkan, merapihkan kondisi kota yang padat penduduk ini. Menurut saya, (Syaikhu) tidak akan terlalu susah beradaptasi dalam konteks permasalahan di DKI," ujar Pangi.

Soal Agung, Pangi menambahkan, Agung tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup untuk menjadi wagub DKI. Sebab latar belakangnya adalah pengusaha dan tidak memiliki pengalaman birokrasi di pemerintahan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengadilan Sita Narkoba yang Diselundupkan Ahmad Syahroni ke PN Depok Pakai Nasi dan Gorengan

Pengadilan Sita Narkoba yang Diselundupkan Ahmad Syahroni ke PN Depok Pakai Nasi dan Gorengan

Megapolitan
Pencuri Brankas Rumah di Ciracas Tersenyum Usai Beraksi, Terekam CCTV

Pencuri Brankas Rumah di Ciracas Tersenyum Usai Beraksi, Terekam CCTV

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Yogyakarta untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Yogyakarta untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Geledah Klinik Dokter Gadungan di Bekasi, Polisi Sita Jas Dokter dan Obat-obatan

Geledah Klinik Dokter Gadungan di Bekasi, Polisi Sita Jas Dokter dan Obat-obatan

Megapolitan
Dishub Bogor Bakal Pekerjakan Sopir Angkot Konvensional ke Angkot Listrik

Dishub Bogor Bakal Pekerjakan Sopir Angkot Konvensional ke Angkot Listrik

Megapolitan
Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Megapolitan
Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Praktik sejak 2019

Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Praktik sejak 2019

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Megapolitan
Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Megapolitan
Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Megapolitan
'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Megapolitan
Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Megapolitan
Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Megapolitan
Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com