Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JakMania Dilarang Bawa Senjata Tajam dan Botol ke Arena Pertandingan Persija vs Persib

Kompas.com - 08/07/2019, 17:33 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono melarang suporter Persija Jakarta alias JakMania untuk membawa barang-barang yang membahayakan orang lain ketika menonton pertandingan antara Persija Jakarta vs Persib Bandung.

Sesuai jadwal, Persija Jakarta vs Persib Bandung digelar di SUGBK pada Rabu (10/7/2019) pukul 15.00.

Argo merinci barang-barang yang dilarang dibawa masuk ke dalam arena pertandingan di antaranya senjata tajam dan botol minuman.

"Jangan membawa barang-barang yang dilarang seperti senjata tajam, minuman keras, dan botol minuman. Botol minuman tersebut kalau dilempar dan mengenai seseorang kan berbahaya," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (8/7/2019).

Polisi pun mengimbau suporter Persib Bandung atau dikenal dengan nama Viking untuk menonton pertandingan tersebut di rumah masing-masing.

Berdasarkan keputusan antara pihak Persija Jakarta dan Persib Bandung, penonton yang diperbolehkan masuk ke dalam SUGBK hanya suporter Persija.

Argo berharap para suporter dapat menonton dengan tertib, tanpa membuat kekacauan. Menurut dia, suporter sepak bola Indonesia harus menunjukkan sportivitas dalam bertanding.

"Intinya kita sama-sama menjaga pertandingan ini menjadi pertandingan yang menarik sehingga bisa mendapatkan bibit unggul dalam persepakbolaan Indonesia," ujar Argo.

"Kita berharap semuanya bisa menahan diri sehingga bisa menikmati tontonan yang murah dan diminati oleh masyarakat," lanjutnya.

Sebelumnya, Argo menyebut, pihaknya menerjunkan 12.000 personel gabungan untuk mengamankan pertandingan Persija Jakarta vs Persib Bandung.

Baca juga: 12.000 Personel Gabungan Polri dan TNI Amankan Pertandingan Persija Vs Persib

Pengamanan akan difokuskan di empat titik mulai dari ruas jalan menuju GBK hingga arena pertandingan di SUGBK.

"Pola pengamanannya, pertama di dalam SUGBK, sekitar stadion, pintu masuk menuju stadion, dan ada juga pengamanan sekitar stadion berkaitan dengan pengaturan jalan," ujar Argo.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com