Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilarang Kumpulkan Rongsokan, Pendapatan Tukang Sampah di Sunter Agung Menurun

Kompas.com - 08/07/2019, 20:58 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para tukang sampah di Kelurahan Sunter Agung mengaku bahwa pendapatan mereka berkurang setelah tak lagi diperkenankan menumpuk sampah di Kawasan pembangunan Intermediate Treatmen Facilities (ITF) Sunter.

Seorang tukang sampah bernama Jaja (44) mengatakan, mereka kerap ditegur oleh pengawas sampah dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

Teguran itu dilayangkan karena mereka mengumpulkan rongsokan di sekitar tempat penampungan sampah sementara yang berada di pinggir Jalan Danau Sunter Barat, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Padahal ini kan pendapatan sampingan kami, kalau ngarepin gaji dari RT doang buat (angkut) sampah (dari warga) mah enggak seberapa," kata Jaja saat ditemui di Jalan Danau Sunter Barat, Senin sore.

Baca juga: ITF Sunter Dinilai Tekan Anggaran karena DKI Tak Perlu Kucurkan Dana Pembangunan

Ia mengatakan, ketika sampah-sampah masih ditempatkan di lokasi ITF Sunter yang dahulunya merupakan Unit Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Kota, mereka bisa bebas mengumpulkan berbagai jenis barang rongsokan untuk dijual kembali.

Hal serupa juga dikeluhkan oleh Amin (35). Biasanya, kata dia, mereka dapat mengumpulkan barang-barang rongsokan hingga puluhan kilogram.

"Kalau sekarang, baru sedikit terpaksa udah ditimbang, karena ditegur terus sama pengawas sampah," ujarnya.

Ia berharap, pemerintah segera mencari tempat baru untuk pembuangan sampah sementara yang lokasinya jauh dari tempat umum sehingga mereka bisa bebas mengumpulkan rongsokan.

Sementara itu, Camat Tanjung Priok Syamsul Huda mengatakan bahwa permasalahan sampah yang ada di Jalan Danau Sunter Barat menjadi sorotan di tingkat kelurahan.

Baca juga: Residu Pengolahan Sampah ITF Sunter Dapat Dijadikan Campuran Aspal

"Malam ini lagi dirapatkan di kantor sekretariat RW 06 Kelurahan Sunter Agung," kata Syamsul melalui pesan singkatnya.

Sebelumnya diberitakan akibat pembangunan fasilitas pengolahan sampah dalam kota, Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter. Sampah warga menumpuk di Jalan Danau Sunter Barat, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sampah itu tampak berserakan di dua titik yang berada di Jalan Danau Sunter Barat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com