JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pihaknya masih akan melakukan kajian komprehensif terkait usulan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) agar ganjil genap seperti Asian Games 2018 kembali diterapkan.
Syafrin menyebut meski BPTJ sudah melakukan kajiannya, Pemprov DKI Jakarta perlu memperhitungkan kembali dari banyak aspek.
"Itu banyak aspek harus dinilai, jadi kita akan lakukan dari kajian BPTJ, akan lakukan kajian kembali secara komperhensif, apakah itu aspek ekonomi, sosial, dan lain-lain itu harus masuk ke dalam kajian menyeluruh. Ini sesuai atau tidak sesuai atau tetap seperti yang sedang berjalan," ucap Syafrin saat dihubungi Jumat (12/7/2019).
Menurutnya Dishub DKI masih perlu melakukan kajian karena penerapan atas usulan BPTJ ini akan berbeda dengan saat Asian Games 2018.
Baca juga: Kemacetan Kian Parah, BPTJ Usulkan Anies Terapkan Ganjil Genap seperti Saat Asian Games 2018
Saat itu ganjil genap hanya bersifat sementara atau temporer sedangkan usulan saat ini kemungkinan bersifat permanen.
"Asian Games kemarin kan ganjil genap dilakukan dalam jangka pendek bukan jangka panjang. Nah ini akan kita lakukan kajian, kalau surat BPTJ akan jangka panjang, kalau jangka panjang kami harus lakukan kajian komprehensif. Bahkan sampai analisa benefit cost analisis kan. Itu harus dilakukan," kata dia.
Diketahui, BPTJ mengusulkan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk menerapkan kembali kebijakan ganjil-genap seperti yang berlaku saat Asian Games 2018 di Jakarta.
Usul ini disampaikan melalui surat bernomor TJ.102/1/2/BPTJ-2019 yang ditanda tangani Kepala BPTJ Bambang Prihartono pada Senin (8/7/2019).
Baca juga: Polusi Udara juga Jadi Alasan BPTJ Minta Anies Terapkan Lagi Ganjil-Genap seperti Saat Asian Games
BPTJ meminta agar ganjil-genap kembali diterapkan seperti saat Asian Games 2018 yaitu dari pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB. Sebab, BPTJ menilai adanya penurunan kinerja lalu lintas.
"Hasilnya adalah kinerja lalin kita sedang menurun. Contohnya sekarang tiap pagi kemacetan di Tol Cawang menuju Semanggi itu ekornya sudah sampai Cibubur. Kemudian contra flow sampai pukul 09.00 WIB sudah diperpanjang sampai pukul 10.00 WIB. Memang kemacetan sudah parah. Kita sudah harus antisipasi," ucap Bambang saat dihubungi, Rabu (10/7/2019) malam.
Alasan lainnya kerena saat ini Jakarta memiliki kualitas udara yang sangat buruk bahkan pernah beberapa kali menjadi yang paling buruk di dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.