Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Depok yang Depresi karena Diperkosa Kini Dibantu Pemkot

Kompas.com - 16/07/2019, 13:21 WIB
Cynthia Lova,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) membantu AF. AF adalah remaja yang diperkosa, dicekoki narkoba, hingga diperjualbelikan untuk menghilangkan traumanya.

Ketua DPAPMK Nessi Annisa Handari mengatakan, pihaknya memastikan akan mendampingi AF hingga ia pulih dari traumanya.

“Iya tim psikolog kami tentu akan memperbaiki kesehatan psikologis AF agar kembali sehat. Tim psikolog kami kan berusaha, secara mental dikembalikan lagi karena kan kelihatan depresi,” ujar Nessi di Hotel Bumiwiyata, Depok, Jalan Margonda, Senin (16/7/2019).

Tidak hanya menangani psikis AF, Nessi mengatakan pihaknya pun akan bekerja sama dengan Dinas Sosial untuk menampung AF sementara.

Baca juga: Polisi Tangkap Pemerkosa Remaja yang Hampir Bunuh Diri di JPO Margonda

“Iya sementara AF ditangani di Depok, sementara ini kami kerja sama dengan Dinsos. Sejauh ini difasilitasi sih sama Dinsos,” kata Nessi.

Sebelumnya diberitakan, seorang remaja berinisial AF (17) nekat loncat dari JPO Margonda lantaran dirinya depresi.

AF depresi karena kerap dicekoki narkoba, diperkosa, hingga "dijual" oleh seorang laki-laki hidung belang bernama Sobar.

Baca juga: Remaja Depok yang Loncat dari JPO Mengaku Dijual kepada Teman-teman Pemerkosanya

AF mengaku dititipkan oleh ibunya kepada Sobar sejak setahun lalu. Sobar adalah teman ibunya yang bekerja sebagai sopir angkutan umum 122 rute Kampung Rambutan-Depok.

Selama dititipkan di rumah Sobar, AF mengaku sering diperkosa. Ia juga dijual ke sejumlah laki-laki yang dekat dengan Sobar untuk menghasilkan uang.

AF juga mengaku setiap malam dirinya dicekoki narkoba oleh laki-laki itu. Apabila tidak mengikuti keinginan Sobar, ia kerap dipukul menggunakan tali pinggang.

Selain itu, AF juga kerap diminta untuk menjual narkoba oleh Sobar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com