JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat perkotaan Yayat Supriatna menyambut baik rencana Pemprov DKI untuk merevitalisasi kawasan Kemang, Jakarta Selatan menjadi tempat yang ramah untuk pejalan kaki.
Namun, dia menilai ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pihak Pemprov, salah satunya lebar jalan trotoar tersebut.
Yayat menilai pelebaran trotoar justru berpotensi memperkecil jalan utama Kemang untuk kendaraan.
"Penyempitan jalan bisa berpengaruh terkait kemungkinan kemacetan. Kemang kan kita tahu agak macet kan, nah jadi dipertimbangkan ketika dia menjadi kawasan dengan pedestrian diperlebar. Ini harus diantisipasi," ujar Yayat saat dihubungi di Jakarta, Selasa (16/7/2019).
Yayat juga menilai perlunya kanopi atau atap di sepanjang jalur pedestrian. Menurut dia, warga akan merasa kepanasan saat siang hari ketika berjalan di trotoar Kemang.
Baca juga: Pemprov Akan Cek IMB Warga yang Protes Revitalisasi Trotoar Kemang
Sebagai komitmen untuk menjadikan Kemang sebagai kawasan pedestrian, kata Yayat, Pemprov dirasa perlu memberikan fasilitas itu.
"Pejalan kaki agar agak lebih teduh karena siang hari itu pantulan sinar matahari agak terlalu tajam sehingga kurang begitu nyaman bagi mereka yang berjalan kaki kalau terlalu panas,” kata dia.
Yang terakhir adalah kemudahan trasnportasi umum. Menurut Yayat, moda transportasi umum sangat diperlukan untuk memfasilitasi para pejalan kaki pergi dari satu tempat ke tempat lain.
Hal ini akan menurunkan polusi udara di Kemang karena kendaraan pribadi yang lewat dapat berkurang.
Baca juga: Tak Jelas Ganti Rugi, Warga Protes Revitalisasi Kemang
Salah satu moda transportasi yang sudah tersedia adalah bus transjakarta. Dia berharap jumlah bus yang beredar bisa diperbanyak.
"Jadi orang enggak perlu repot mau ke Kemang sudah naik transjakarta saja. Katakanlah setiap 11 menit dia datang, Jadi orang merasa ke Kemang tidak perlu bawa kendaraan,” kata Yayat.
Hingga saat ini, pembenahan trotar di sepanjang jalan Kemang Raya sedang berlangsung dan dikerjakan oleh pihak Dinas Binamarga DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.