JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, musim kemarau di Jakarta akan berlangsung hingga Oktober 2019.
Sebab, awal musim kemarau tahun ini baru dimulai akhir Mei dan Juni.
"Kemarau ini masih bertahan sampai sekitar Oktober. Jadi, baru mulai kemarau 1-2 bulan, dan harus bersiap masih 2-3 bulan ke depan," ujar Kepala Sub Bidang Analisis dan Informasi Iklim BMKG Adi Ripaldi saat dihubungi, Rabu (17/7/2019).
Berdasarkan prakiraan BMKG, kata Adi, puncak musim kemarau di Jakarta akan terjadi pada Agustus dan September.
Puncak musim kemarau di Jakarta Utara berbeda dengan wilayah lain di Ibu Kota.
"Kalau (puncak kemarau) di Jakarta Utara sekitaran Agustus, Jakarta Selatan dan yang lainnya sekitar September," kata dia.
Adi menyampaikan, berdasarkan pemantauan hari tanpa hujan (HTH), ada wilayah di Jakarta Utara yang tidak hujan lebih dari 60 hari. Sementara sebagian wilayah Jakarta yang lain tidak hujan antara 31-60 hari.
"Di Jakarta mungkin nanti berdampak ke kebutuhan air masyarakat, terutama masyarakat yang menggunakan sumur-sumur karena bisa jadi sumber air bersih sudah mulai berkurang. Tapi bagi yang menggunakan dari PDAM, mungkin masih tidak terdampak," ucap Adi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiagakan tangki-tangki air bersih untuk mengantisipasi kekeringan di wilayah Jakarta.
Air bersih itu disiagakan oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan serta BUMD PD PAM Jaya.
Meskipun demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta hingga saat ini belum menerima laporan kekeringan di wilayah-wilayah Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.