Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maunya Cepat Bertemu Abang Ojol di Depan Stasiun Bekasi, tapi Jarak Antar Jemput Kini Makin Jauh

Kompas.com - 18/07/2019, 06:34 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Selama ini halaman Indomaret Juanda yang ada di seberang Stasiun Bekasi selalu jadi titik antar jemput ojek online (ojol).

Tak pelak, pada jam-jam sibuk, kemacetan pun terjadi di Jalan Ir H Juanda depan Stasiun Bekasi akibat sejumlah pengemudi ojek online "mangkal" di tepi kedua lajur jalan dan banyaknya penumpang kereta yang menyeberang jalan.

Namun, situasi ini mungkin tak akan bertahan lebih lama. Sebab, penumpang kereta rel listrik (KRL) dari dan menuju Stasiun Bekasi akan dilarang naik dan turun ojek online di Indomaret Juanda.

"Ini salah satu langkah yang kita lakukan dalam rangka mengurangi kemacetan di Jalan Ir H Juanda, khususnya depan Indomaret. Titik itu kan selama ini dijadikan lokasi naik dan turun penumpang ojol," ujar Kasatlantas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Ojo Ruslani saat dihubungi, Rabu (17/7/2019).

Baca juga: Ojol Stasiun Bekasi akan Dilarang Antar Jemput di Depan Indomaret Juanda

Ojo menjelaskan, ojek online dan penumpangnya akan diarahkan bertemu di lay bay Stasiun Bekasi dekat lahan parkir stasiun.

Saat ini, lanjut Ojo, pihaknya mulai menyiagakan mobil dengan pengeras suara dan sejumlah petugas di lokasi.

"Imbauan itu, dalam bentuk 'halo-halo' rekaman suara, yang akan otomatis dia bunyi setiap 5 menit sekali, kemudian memasang spanduk dan menempatkan mobil polisi. Pada saat jam-jam macet jam 7-8 pagi, kemudian sore jam 17.00-20.00 kita sosialisasi. Petugasnya ada dari Dinas Perhubungan Kota Bekasi 4, dari kepolisian 4, gantian," kata Ojo.

Penumpang dan driver ojol ogah pindah

Sejumlah pengendara ojol Stasiun Bekasi menyebut akan mematuhi peraturan tersebut dengan dua syarat.

Pertama, pemindahan ke lay bay mesti diikuti dengan pemindahan titik penjemputan otomatis di aplikasi ojek online yang diarahkan ke lay bay.

"Kita mau pindah, asal permasalahannya, titik jemputnya dipindah sama kantor. Sekarang kan penumpang order otomatis ke Indomaret Juanda. Kalau kita pindah ke lay bay, titik jemputnya juga pindah ke lay bay, itu enggak masalah. Kalau bisa petugas kerja sama arahin penumpang ke sana semua. Penumpang diminta ke Indomaret saja suka enggak mau," jelas salah satu pengendara ojol yang enggan menyebut namanya saat ditemui Kompas.com di depan Indomaret Juanda, Rabu (17/7/2019) sore.

Baca juga: Penumpang Mengeluh Naik Ojol Harus di Lay Bay Stasiun Bekasi

Pengendara ojol lain memberi pendapat lain. Menurut dia, petugas terkait sebaiknya menutup akses penyeberangan penumpang KRL dari Stasiun Bekasi agar penumpang dengan sendirinya terarahkan ke lay bay.

"Petugas tutup tuh dari stasiun jadi penumpang langsung lari ke lay bay, jadi enggak lari ke sini (Indomaret Juanda). Yang penting satu arah, penumpang ke sana (lay bay), kita ke sana," kata dia.

Dia mengaku pesimistis penumpang rela berjalan agak jauh ke lay bay yang terpaut sekitar 100 meter dari pintu stasiun, jika penumpang masih bisa menyeberang ke Indomaret Juanda.

"Kita pernah minta, "mbak sini (di lay bay) saja', dia jawab 'waduh mas jauh'. Dibatalin, performa kita turun. Kita kan yang mencari rezeki, kalau sampai 3 jam belum dapet gimana? Mereka kan punya alibi, pulang kerja capek, berdiri, jalan sekian meter. Belum kalau ibu hamil, orangtua. Ini harus jadi pertimbangan," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com