Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hak Pejalan Kaki di Depok Kian Terenggut karena Trotoar Rusak dan Disesaki Kendaraan Parkir

Kompas.com - 18/07/2019, 12:40 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com -  Para pejalan kaki mengeluhkan kondisi trotoar di sejumlah kawasan di Depok yang belum mendapat perhatian Pemerintah Kota Depok.

Sebab, pada sejumlah titik trotoar di Depok terlihat dalam kondisi bolong-bolong. Hal tersebut bisa saja membahayakan pejalan kali yang melintas di kawasan itu.

Pantauan Kompas.com di sepanjang Jalan Margonda, Kamis (18/7/2019), tampak sejumlah titik trotoar kondisinya rusak hingga bebatuan pada dasar trotoar itu keluar ke jalan raya.

Beberapa titik trotoar pun tampak dalam kondisi bolong-bolong.

Bahkan trotoar yang tersisa juga dirampas untuk kepentingan pedagang kaki lima, ruko, dan pangkalan ojek online.

Kondisi Trotoar di Jalan Margonda, Depok, Kamis (18/7/2019).CYNTHIA LOVA Kondisi Trotoar di Jalan Margonda, Depok, Kamis (18/7/2019).

Baca juga: Kolong Flyover Arief Rachman Hakim Depok Jadi Lahan Parkir Liar

Hal tersebut membuat para pejalan kaki harus waspada melintas di trotoar. Nia (24) misalnya,  sebagai pejalan kaki dia mengaku jarang menggunakan trotoar Jalan Margonda.

Menurut dia, trotoar Margonda membahayakan pejalan kaki.

"Jarang sih, karena kalau lewat trotoar pasti harus ke pinggir-pinggir jalan," ucapnya.

Karena kondisi trotoar seperti demikian, Nia akhirnya memilih berjalan di bahu jalan. Namun, pilihan itu juga terbukti membahayakannya.

"Saya trauma, bahu saya pernah kesenggol motor lantaran tidak ada space buat saya jalan, jadi lewat pinggir jalan yang motor suka pada nyelip," ujar Nia

Sementara, Hani (40), mengatakan, trotoar di Margonda sebenarnya sudah diperbaiki pada 2015 lalu. Namun, setelah beberapa tahun kemudian dan mengalami kerusakan, perbaikan tersebut sudah tak terlihat lagi.

Baca juga: Pengamat: Pemasangan Lagu di Lampu Merah Depok Tidak Punya Target dan Tujuan Jelas

"Iya ini rusak lagi, orang banyak kendaraan yang suka lewat trotoar,  belum lagi ojek online yang letakkin motornya di trotoar," kata Hani.

Dia mengatakan, trotoar yang rata-rata digunakan untuk parkiran gerai-gerai toko di sepanjang jalan Margonda juga menjadi penyebab tidak ada trotoar yang tersisa bagi pejalan kaki.

Begitu juga dengan Wenti (22). Warga Kober ini mengaku jarang menggunakan fasilitas trotoar di Depok. Ia lebih nyaman naik mobil atau naik motor langsung dari rumahnya ke Universitas Indonesia lantaran tak perlu melintas di trotoar yang disesaki kendaraan parkir.

"Ngeri, banyak mobil dan motor (parkir)," kata Wenti. 

Ia berharap pemerintah segera memperbaiki atau merevitalisasi trotoar yang ada di Depok.

"Ya saya sih berharapnya ada perbaikan lah, kalau bisa jarak untuk diperbaiki bener-bener diperhatikan. Jadi memang khusus buat pejalan kaki saja, biar yang jalan kaki lewat trotoar kan nyaman ya," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com