DEPOK, KOMPAS.com - Para pejalan kaki mengeluhkan kondisi trotoar di sejumlah kawasan di Depok yang belum mendapat perhatian Pemerintah Kota Depok.
Sebab, pada sejumlah titik trotoar di Depok terlihat dalam kondisi bolong-bolong. Hal tersebut bisa saja membahayakan pejalan kali yang melintas di kawasan itu.
Pantauan Kompas.com di sepanjang Jalan Margonda, Kamis (18/7/2019), tampak sejumlah titik trotoar kondisinya rusak hingga bebatuan pada dasar trotoar itu keluar ke jalan raya.
Beberapa titik trotoar pun tampak dalam kondisi bolong-bolong.
Bahkan trotoar yang tersisa juga dirampas untuk kepentingan pedagang kaki lima, ruko, dan pangkalan ojek online.
Baca juga: Kolong Flyover Arief Rachman Hakim Depok Jadi Lahan Parkir Liar
Hal tersebut membuat para pejalan kaki harus waspada melintas di trotoar. Nia (24) misalnya, sebagai pejalan kaki dia mengaku jarang menggunakan trotoar Jalan Margonda.
Menurut dia, trotoar Margonda membahayakan pejalan kaki.
"Jarang sih, karena kalau lewat trotoar pasti harus ke pinggir-pinggir jalan," ucapnya.
Karena kondisi trotoar seperti demikian, Nia akhirnya memilih berjalan di bahu jalan. Namun, pilihan itu juga terbukti membahayakannya.
"Saya trauma, bahu saya pernah kesenggol motor lantaran tidak ada space buat saya jalan, jadi lewat pinggir jalan yang motor suka pada nyelip," ujar Nia
Sementara, Hani (40), mengatakan, trotoar di Margonda sebenarnya sudah diperbaiki pada 2015 lalu. Namun, setelah beberapa tahun kemudian dan mengalami kerusakan, perbaikan tersebut sudah tak terlihat lagi.
Baca juga: Pengamat: Pemasangan Lagu di Lampu Merah Depok Tidak Punya Target dan Tujuan Jelas
"Iya ini rusak lagi, orang banyak kendaraan yang suka lewat trotoar, belum lagi ojek online yang letakkin motornya di trotoar," kata Hani.
Dia mengatakan, trotoar yang rata-rata digunakan untuk parkiran gerai-gerai toko di sepanjang jalan Margonda juga menjadi penyebab tidak ada trotoar yang tersisa bagi pejalan kaki.
Begitu juga dengan Wenti (22). Warga Kober ini mengaku jarang menggunakan fasilitas trotoar di Depok. Ia lebih nyaman naik mobil atau naik motor langsung dari rumahnya ke Universitas Indonesia lantaran tak perlu melintas di trotoar yang disesaki kendaraan parkir.
"Ngeri, banyak mobil dan motor (parkir)," kata Wenti.
Ia berharap pemerintah segera memperbaiki atau merevitalisasi trotoar yang ada di Depok.
"Ya saya sih berharapnya ada perbaikan lah, kalau bisa jarak untuk diperbaiki bener-bener diperhatikan. Jadi memang khusus buat pejalan kaki saja, biar yang jalan kaki lewat trotoar kan nyaman ya," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.