Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Feeder Transjakarta Banyak dari Bus Rekondisi yang Ditambah AC

Kompas.com - 22/07/2019, 10:23 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengakui bahwa banyak feeder transjakarta yang tidak memenuhi standar layanan.

Hal itu terungkap setelah PT Transjakarta melakukan investigasi dengan pihak Kopaja terkait terbakarnya mini bus transjakarta di Jalan Basuki Rahmat pada Sabtu (21/7/2019) lalu.

Agung mengatakan, dari investigasi itu ditemukan bus-bus kopaja reguler dipasangkan AC atau pendingin yang direkondisikan dan diintegrasikan dengan Transjakarta pada tahun 2015 lalu.

Baca juga: 59 Feeder Transjakarta Dikandangkan Pasca-terbakar Satu Unit di Jaktim

"Jadi itu dulu kita kontrak integrasi pada tahun 2015 dengan Kopaja tapi busnya ada yang tahun 2011, 2012, 2013," ucap Agung di Kopi Oey Sabang, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2019).

Oleh karena itu, ungkap Agung, ke depan pihaknya akan merevitalisasi 150 bus-bus kopaja yang nantinya terintegrasi dengan transjakarta.

"Dalam waktu dekat ada 150 unit armada baru dari Kopaja dengan pemeriksaan yang benar-benar detail bukan rekondisi lagi," ucap Agung.

Ia juga berjanji bus-bus integrasi ini akan dirawat sendiri oleh agen-agen pemegang merek bus tersebut.

Sementara, untuk saat ini operasional 59 feeder transjakarta merek Isuzu dihentikan, pasca-terbakarnya sebuah feeder transjakarta jurusan Kampung Melayu-Pulo Gebang pada Sabtu (20/7/2019).

Baca juga: Ini Penyebab Feeder Transjakarta Terbakar di Jatinegara

"Pada saat ini ada 59 armada kopaja Isuzu yang sama dengan kopaja yang mengalami kecelakaan itu kita lakukan grounded. Kita stop operasinya terlebih dahulu dan kita lakukan pemeriksaan secara menyeluruh terkait kondisinya," tutur Agung.

Sebelumnya diberitakan, sebuah feeder Transjakarta jurusan Kampung Melayu-Pulogebang terbakar di Jalan Basuki Rahmat tepatnya depan pom bensin Basuki Rahmat, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Sabtu (20/7/2019) pukul 11.45 WIB.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com