Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Dibayar Rp 1 Miliar Sebulan Pun, Saya Enggak Bisa Bantu Orang Miskin...

Kompas.com - 22/07/2019, 10:51 WIB
Jessi Carina

Editor


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menceritakan pergumulan hatinya selama di dalam penjara.

Dia memikirkan nasib warga miskin yang meminta bantuan kepadanya. Padahal, saat ini dia sudah bukan pejabat negara lagi.

"Saya pikir kalau saya kembali tidak jadi pejabat lagi, saya kembali seperti yang bapak saya bilang. Saya kerja sama orang, dibayar profesional pun Rp 1 miliar sebulan, saya enggak bisa bantu orang miskin," ujar Basuki atau Ahok dalam video yang dia unggah ke akun Youtube pada Minggu (21/7/2019).

Saat masih menjadi Gubernur DKI, Ahok pernah menyebut alasannya ingin menjadi pejabat adalah agar bisa membantu banyak warga miskin.

Sebab, pejabat bisa mengelola anggaran dalam jumlah besar untuk kepentingan masyarakat.

Kata dia dulu, uang Rp 1 miliar mungkin hanya bisa digunakan untuk membantu ribuan orang. Adapun dengan menjadi gubernur, ia bisa membantu semua warga miskin di Ibu Kota dengan program-programnya.

Baca juga: Bantu Warga Miskin, Ahok Akan Buat Aplikasi dan Stand Up Comedy

Selama dipenjara, Ahok mengaku masih banyak orang yang meminta bantuan. Namun, dia bukan pejabat lagi.

Dia tidak memiliki akses pada pengelolaan anggaran untuk membantu orang-orang itu.

"Lu kira gue pohon duit di belakang rumah yang tinggal goyang-goyang jatuh tuh duit," ujar Ahok.

Pemikiran itu yang akhirnya melatarbelakangi Ahok untuk menyiapkan sebuah aplikasi bernama Jangkau.

Menurut dia, aplikasi ini akan diluncurkan pada 1 Agustus 2019.

Dengan aplikasi ini, lanjutnya, siapa pun yang memiliki barang atau apa pun untuk disumbangkan dapat bertemu langsung dengan warga yang membutuhkan.

"Nah nanti verifikasi dari mana? Nah di situ saya mau memaksa orang politik untuk jadi pemerhati," katanya.

"Misal ada orang minta kursi roda di wilayah Jakarta Barat, Kedoya. Kalau orang masuk ada yang mau nyumbang kan terdaftar, saya pegang ada notifikasinya. Nanti siapa yang verifikasi, harus orang partai," kata Ahok melanjutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com