JAKARTA, KOMPAS.COM - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyelenggarakan pertunjukan ilusi hologram bertajuk Kala Jakarta yang bertemakan sejarah Ibu Kota dari masa prasejarah hingga setelah kemerdekaan. Pertunjukkan itu, yang digelar pada 23 - 31 Juli ini, merupakan bagian dari rangkaian program Monas Week.
"Melalui pameran hologram kami ingin lebih pada keinginan bagaimana sejarah tampil dalam konteks kekinian," kata Adi Panuntun, salah satu kreator ilusi hologram itu saat memberi keterangan kepada wartawan di Museum Sejarah Nasional di Monas, Senin (22/7/2019).
Baca juga: Sirkus di Jerman Ini Ganti Atraksi Hewan dengan Hologram 3 Dimensi
Ilusi hologram dengan anggaran Rp 1,5 milar itu ditampilkan pada sebuah instalasi transparan berukuran 4x6 meter yang terbuat dari layar holo (holo screen). Nantinya layar holo akan menangkap cahaya dari dua proyektor dengan teknik cross projector.
Pertunjukan itu diselenggarakan di Museum Sejarah Nasional yang berada di dalam kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Acara itu terbuka untuk umum dan dilaksanakan setiap hari kecuali hari Senin. Pengunjung dapat menikmati acara ini tanpa dipungut biaya.
Pertunjukan hologram akan dilakukan sebanyak enam kali dalam sehari yaitu pukul 11.00 - 11.25, pukul 13.00 - 13.25, pukul 15.00 - 15.25, pukul 16.00 - 16.25, pukul 17.00 - 17.25 dan pukul 19.00 - 19.25.
Pengunjung diharapkan bisa memahami sejarah Jakarta dengan baik sehingga memunculkan kepedulian untuk menjaga dan merawat Kota Jakarta agar tetap menjadi kebanggaan bagi generasi mendatang.
Pertujunjukkan ilusi hologram, yang merupakan rangkaian acara Monas Week, itu diangkat dari tingginya antusiasme masyarakat pada acara video mapping yang dilaksanakan di Monas tahun lalu dalam rangka memeriahkan Asian Games 2018.
Monas Week sendiri akan memiliki tiga rangkaian kegiatan yaitu pameran hologram yang dilaksanakan pada Juli ini, lighting show pada Agustus, dan video mapping pada akhir tahun.
"Dengan adanya Monas Week selama seminggu ke depan diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan dari mancanegara dan domestik" kata Eddy Junaidi, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.