Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kopral Jaga Pelintasan Kereta Sambil Bergaya Silat?

Kompas.com - 23/07/2019, 19:45 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

 

BEKASI, KOMPAS.com - Diryan "Kopral" (55) rutin memeragakan gaya silat ketika mengatur arus lalu lintas yang semrawut di pelintasan sebidang rel kereta api Proyek, Bekasi Timur. Apa tujuan Kopral bergaya seperti itu?

"Ya biar yang ngasih banyak!" kata Kopral setengah tertawa saat ditemui Kompas.com, Selasa (23/7/2019).

Sebelumnya, sebuah video sempat viral di jagat maya yang menampilkan seorang penjaga perlintasan sebidang rel kereta api Proyek, Bekasi Timur, mengatur lalu lintas sambil bergaya bak jago silat. Pria tersebut diketahui bernama Diryan alias "Kopral" yang mengaku telah 20 tahun melakoni pekerjaan tersebut.

Kopral mengaku, berkat aksi teatrikal silat itu, ia bisa meraup Rp 150.000 sehari. Rinciannya, Rp 100.000 saat bekerja siang, dan Rp 50.000 pada pagi. Setiap hari, Kopral bekerja selama enam-tujuh jam, yakni pukul 04.00-08.00 dan 13.00-16.00.

"Enam jam ini dapat segitu. Ada yang sekali ngasih Rp 20.000, yang ngasih Rp 50.000 juga ada waktu Lebaran. Motor juga banyak yang ngasih," kata Kopral.

Dari hasil menambang rupiah berbekal gaya silat, ia bisa menyekolahkan tiga putranya hingga tamat STM (sekolah teknik menengah).

"Alhamdulillah sekolahin anak tiga. Lulus semua STM di Bantargebang," kata Kopral.

"Pada kerja semua tiga orang di perusahaan. Ada yang gajinya sampai Rp 3 juta. Yang paling tua sudah 30, nomor dua 25 tapi belum punya bini semua," lanjutnya.

Kopral sendiri kini tinggal seorang diri. Setelah diceraikan istrinya sekitar satu dekade silam, Kopral kini tinggal di rumah semipermanen di bantaran rel. Tiga putranya kadang-kadang menyambanginya.

"Rumah saya sudah saya jual. Kalo di sini mah bikin, tanah mah tanah milik kereta api (PT KAI), kan saya banyak kenal sama orang dalam. Pagarnya pakai triplek, rumah gonyok-gonyok lah," ujar Kopral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air Buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air Buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Megapolitan
Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Megapolitan
Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Megapolitan
Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Megapolitan
Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Megapolitan
APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

Megapolitan
Polisi Buru 2 Pelaku Penyalahgunaan Narkoba yang Kabur Saat Digeruduk Warga di Koja

Polisi Buru 2 Pelaku Penyalahgunaan Narkoba yang Kabur Saat Digeruduk Warga di Koja

Megapolitan
Hari Ini, Sidang Perdana Panca Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Digelar di PN Jaksel

Hari Ini, Sidang Perdana Panca Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Digelar di PN Jaksel

Megapolitan
Tak Terima Lingkungannya Jadi Tempat Jual Beli Narkoba, 3 Warga Koja Geruduk Kontrakan Pengedar Sabu

Tak Terima Lingkungannya Jadi Tempat Jual Beli Narkoba, 3 Warga Koja Geruduk Kontrakan Pengedar Sabu

Megapolitan
Warga Bantu Polisi Tangkap Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak yang Dianggap Meresahkan

Warga Bantu Polisi Tangkap Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak yang Dianggap Meresahkan

Megapolitan
Polisi Masih Buru Dua dari Tiga Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak

Polisi Masih Buru Dua dari Tiga Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak

Megapolitan
Aksi Sindikat Curanmor di Palmerah: Gasak 4 Motor Dalam Semalam, Uangnya untuk Beli Narkoba

Aksi Sindikat Curanmor di Palmerah: Gasak 4 Motor Dalam Semalam, Uangnya untuk Beli Narkoba

Megapolitan
Lapor Kehilangan di Bogor Tak Perlu Datang ke Kantor Polisi, Ini Cara dan Syaratnya

Lapor Kehilangan di Bogor Tak Perlu Datang ke Kantor Polisi, Ini Cara dan Syaratnya

Megapolitan
Teganya Royan Cabuli 11 Anak di Bawah Umur di Bogor dengan Modus Penyewaan Sepeda Listrik

Teganya Royan Cabuli 11 Anak di Bawah Umur di Bogor dengan Modus Penyewaan Sepeda Listrik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com