Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

F-Golkar: Tanpa Wagub Pemerintahan Anies Bisa Berjalan

Kompas.com - 25/07/2019, 14:29 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penasehat Fraksi Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Ramly Muhammad menyebut tanpa Wakil Gubernur pemerintahan yang dipimpin Gubernur DKI Jakarta tetap bisa berjalan.

Namun, Ramly menekankan, bawahan Anies, yaitu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus bekerja lebih baik untuk menunjang kinerja Gubernur.

"Sebenarnya enggak ada wagub sudah bisa jalan bagus. Tapi ada wagub pun semakin bagus. Pak Anies sudah bisa jalan yang penting SKPD bagus mau kerja, penyerapan bagus," ucap Ramly saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/7/2019).

Ia menilai, saat ini SKPD belum bekerja maksimal. Hal tersebut terlihat dari Silpa (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) pada tahun 2018 sebesar Rp 9,75 triliun.

Wakil Ketua Komisi E ini meminta SKPD yang tidak bekerja maksimal dan tidak punya kemampuan langsung diganti. 

"Kalau penyerapan anggaran bagus rakyat kan diuntungkan dapat fasilitas yang dibangun. Tapi karena Rp 9 triliun jadi Silpa, berapa rakyat yang dirugikan yang harusnya bangun ini itu enggak jadi karena semua anggaran tidak terserap jadi Silpa," jelasnya.

Untuk saat ini, Ramly mengatakan, proses pemilihan Wagub DKI sedang dalam proses di DPRD.

"Untuk itu kita serahkan kepada tim pansus, mereka mungkin belum menemukan atau bagaimana jadi kalau terhambat-terlambat sedikit biasa. Ya, harus diselesaikan sebelum masa periode selesai. Tapi kalau enggak bisa kasih saja kepada periode yang baru," tutup Ramly.

Pemilihan Wagub DKI Jakarta berjalan alot di tangan DPRD DKI Jakarta.

Hingga saat ini tercatat sebanyak tiga kali rapat pembahasan draf tata tertib (tatib) pemilihan Wagub DKI Jakarta tertunda.

Alhasil, draf tatib sudah selesai disusun pada Selasa (9/7/2019). Alhasil, rapat paripurna pengesahan tatib pemilihan wagub DKI Jakarta yang direncanakan berlangsung pada Senin (22/7/2019), juga tertunda.

Padahal posisi orang nomor 2 di Jakarta itu sudah kosong sejak 10 Agustus 2018 pasca ditinggalkan Sandiaga Uno yang maju sebagai Cawapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com