Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Melihat Bangkai Bus Transjakarta yang Teronggok di Ciputat

Kompas.com - 26/07/2019, 08:47 WIB
Walda Marison,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kondisi bus Transjakarta di Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta, Ciputat, Tanggerang Selatan, Banten tampak tidak terawat. Kompas.com mengunjungi "kuburan" transjakarta itu pada Kamis (25/7/2019).

Dari banyaknya bus yang tidak terpakai di sana, Kompas.com melihat satu bus dalam kondisi usang seperti tidak pernah disentuh tangan manusia.

Bus yang memiliki logo BCI di bagian depan ini tampak berdebu dan catnya mulai mengelupas.

Tulisan "TransJakarta" dan "Bahan Bakar Gas" pun nampak pudar dan kusam.

Nomor polisi bus Transjakarta yang telah habis masa tenggat, Jumat (26/7/2019)KOMPAS.com/WALDA MARISON Nomor polisi bus Transjakarta yang telah habis masa tenggat, Jumat (26/7/2019)

Tidak hanya itu, bagian depan dan samping bus diselimuti akar tanam yang menjalar. Tinggi akar tanaman tersebut sekitar satu meter lebih.

Velg ban pun juga terlihat karatan dan ditumbuhi tanaman liar.  Namun ban tidak dalam kondisi kempes.

Tutup tombol pintu darurat pun dibiarkan terbuka begitu saja.

Kondisi dalam Bus Transjakarta, lantar terlihat kotor dan tidak terawat. terlihat juga beberapa sampah putung rokok di dalam, Jumat (26/7/2019)KOMPAS.com - Walda Marison Kondisi dalam Bus Transjakarta, lantar terlihat kotor dan tidak terawat. terlihat juga beberapa sampah putung rokok di dalam, Jumat (26/7/2019)

Lebih lanjut, nomor polisi salah satu bus pun terlihat sudah melewati batas berlaku yakni bulan Februari 2019.

Hampir semua bus Transjakarta yang terparkir di sini dalam kondisi yang sama.

Namun sejauh pantauan Kompas.com, tidak ada bus yang kacanya pecah. Tidak juga terlihat adanya ban yang kempes atau hilang, body yang penyok, dan lampu kaca yang pecah.

Tanaman liar seperti akar rumput menjalar ke bagian depan bus Transjakarta. Dari pantauan Kompas.com, tanaman tersebut hampir setinggi satu meter lebih, Jumat ( 26/7/2019)Kompas.com - Walda Marison Tanaman liar seperti akar rumput menjalar ke bagian depan bus Transjakarta. Dari pantauan Kompas.com, tanaman tersebut hampir setinggi satu meter lebih, Jumat ( 26/7/2019)

Untuk memperjelas status bus yang terbengkalai ini, Kompas.com mencoba menghubungi Direktur Utama Perum PPD Pande Putu Yasa.

Dia mengakui bahwa 36 bus di lokasi tersebut sudah ada sejak 2015. Namun, Pande menampik bus tersebut miliknya.

Cat pada bus Transjakarta mulai pudar dan terkelupas. Kondisi bus pun nampak kusam dan kotor, Jumat (26/7/2019)KOMPAS.com -Walda Marison Cat pada bus Transjakarta mulai pudar dan terkelupas. Kondisi bus pun nampak kusam dan kotor, Jumat (26/7/2019)

"Itu bus bukan milik PPD tetapi milik PT Inka yang dititipin ke PPD jumlahnya 36. Untuk lebih detailnya silahkan tanya pihak Inka," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com