BEKASI, KOMPAS.com - Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintah Kabupaten Bekasi saling melempar tanggung jawab atas masalah sampah yang memenuhi Kali Busa di Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bekasi menganggap persoalan itu menjadi ranah kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Kita bicara masalah tupoksi dulu ya. Intinya, tupoksi untuk menangani sampah di sungai ada di Dinas PUPR. Saya menunggu koordinasi permintaan dari PUPR untuk masalah pengangkutan (sampah)," ujar Kabid Kebersihan Dinas LH Kabupaten Bekasi Dodi Agus Supriyanto, saat dihubungi, Senin (29/7/2019) siang.
Dodi menyatakan, jajarannya siap menguras sampah di Kali Busa. Asalkan SKPD terkait sudah berkoordinasi mengenai itu.
Baca juga: 200 Bangunan Liar Sulitkan Upaya Bersihkan Kali Bahagia di Bekasi
Menurut Dodi, Dinas Lingkungan Hidup tinggal melakukan pengangkutan setelah koordinasi selesai dilakukan.
"Kami siap sepanjang diminta. Kan camat belum kirim surat, desa belum kirim surat, PUPR belum kirim surat. Maksud saya, cobalah aparat setempat berkoordinasi, lalu camat manggil kami, mengundang," jelas Dodi.
Ia kemudian menekankan bahwa inisiasi pembersihan Kali Busa sebaiknya dimulai oleh Dinas PUPR.
"Nama kegiatan (di Dinas PUPR) itu normalisasi kali. Kalau dilihat, di sana harusnya diurus oleh bidang Sumber Daya Air, kepala bidangnya Pak Chaidir," kata Dodi.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Nur Chaidir justru mengembalikan persoalan itu kepada Dinas Lingkungan Hidup.
"Masalah sampah kan (tupoksinya) ada di Dinas Lingkungan Hidup," ujar Chaidir via telepon kepada Kompas.com, Senin.
Chaidir menyebut, jajarannya hanya berperan soal normalisasi aliran kali. Menurutnya, hal itu sama sekali tak berkaitan dengan tutupan sampah yang mengambang di permukaan kali.
"Kita bukan normalisasi sampah. Kaitannya dengan tanggul, gulma. Sifatnya bukan untuk mengangkat sampah," dia menjelaskan.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi sejak Senin siang, Kali Busa sudah tak tampak aliran kalinya. Menurut warga setempat, aliran kali ini juga mendangkal akibat sedimentasi lumpur.
Sampah yang memenuhi Kali Busa ini bukan urusan sederhana. Sejumlah tumbuhan juga tampak tumbuh liar di tepinya. Tak ada tanggul maupun turap di aliran Kali Busa.
Sedangkan di bantaran kali, terdapat 204 bangunan liar, menurut catatan Sekretaris Kelurahan Bahagia, Mawardi.