JAKARTA, KOMPAS.com - Anak yang dibuang oleh ibunya sendiri di Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara mengalami sumbatan di saluran kemaluannya. Hal itu disampaikan oleh ayah korban, Darsiwan (46).
Menurut dia, penyempitan itu membuat anaknya kerap kesulitan ketika buang air kecil.
"Dia kalau mau kencing, itu guling-guling karena mau keluar itu sakit," kata Darsiwan saat ditemui di kediamannya di Kapuk Muara, Penjaringan Jakarta Utara, Selasa (30/7/2019).
Bahkan, kata Darsiwan setiap kali anaknya buang air kecil, hal ini bisa memakan waktu hingga tiga jam.
Baca juga: Bayi yang Dibuang di Pejagalan Dibawa Sang Bibi untuk Cari Ibunya
Gangguan kesehatan ini baru dirasakan anak Darsiwan sekitar seminggu yang lalu. Dia kemudian membawa anaknya ke sebuah klinik yang berada di Jalan Kapuk Muara Raya.
"Dibawanya Sabtu (27/8/2019) kemarin," ucapnya.
Kala itu dokter memberikan dua pilihan kepada sang ayah, yakni menyunat anaknya atau membuka kulit kelamin si anak.
Mengingat kondisi ekonominya yang sulit, Darsiwan memilih pilihan kedua karena biaya yang dikeluarkan lebih murah.
"Itu aja biayanya Rp 250.000 saya punya duit Rp 150.000 ada orang lagi berobat dibantu," ucapnya.
Namun, dokter sempat memperingatkan bahwa bayinya akan sedikit rewel karena tindakan tersebut menimbulkan luka. Selain itu dokter juga mengatakan si anak harus beberapa kali kontrol untuk memastikan tidak ada infeksi pada luka tersebut.
Baca juga: Ibu yang Buang Bayi di Pejagalan Diduga Frustasi Anaknya Susah Buang Air
Setelah dilakukan tindakan dari dokter akhirnya si anak dapat buang air kecil dengan normal.
Namun, pada Senin (29/7/2019), istri Darsiwan tiba-tiba membuang anak mereka ke Pejagalan ketika Darsiwan sedang pergi bekerja.
Dari saat itu sang istri belum kembali kerumahnya ataupun rumah mertuanya.
Kanit Reskrim Polsek Penjaringan Kompol Mustakim menyampaikan, pihaknya masih melakukan pencarian terhadap sang ibu.
"Anggota kita sudah turun melakukan pencarian," ucapnya saat dihubungi.
Mustakim mengatakan pihaknya telah memeriksa CCTV, saksi, beserta surat-surat identitas pelaku dan korban untuk mencari keberadaan pelaku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.