Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Teluk Gong Diduga Akibat Kabel Listrik Sambar Kertas Sembahyang

Kompas.com - 05/08/2019, 13:10 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran yang menewaskan sekeluarga di Teluk Gong, Pejegalan, Jakarta Utara diduga akibat korsleting arus listrik di lantai satu rumah toko (ruko) tersebut.

"Dugaan sementara itu dari listrik, korsleting ya, karena posisi itu ada yang melihat bahwa kabelnya itu di lantai dasar itu lepas dari lampu itu ke bawah," kata Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan, Kompol Mustakim saat ditemui di kantornya, Senin (5/8/2019).

Dari korsleting tersebut, api langsung menyambar alat sembahyang umat Buddha berbahan kertas yang dijual di ruko tersebut.

Akibat yang terbakar tersebut berbahan kertas, api membesar begitu cepat.

"Jadi bapaknya itu sempat turun, api sudah membesar,tapi rupanya karena istri dan anaknya teriak-teriak dia naik ke atas. Begitu posisi di lantai dua mau turun sudah enggak bisa karena api sudah membesar," ucap Mustakim.

Baca juga: Kebakaran di Teluk Gong, Sekeluarga Tewas

Sementara itu, seorang saksi yang tinggal di depan rumah korban, bernama Arifin (45) mengatakan warga sekitar sempat membantu memadamkan api.

"Sempat nyiram, cuma karena dia kan jualannya alat-alat sembahyang kan berbahan kertas semua jadi mungkin karena itu cepat (merambat)," ujarnya.

Arifin mengatakan peristiwa itu bermula sekitar pukul 00.35 WIB hingga pukul 02.15 WIB. Namun petugas terus melakukan pendinginan dan olah TKP hingga pukul 05.00 WIB pagi.

Baca juga: 8 Kebakaran Landa Jakarta pada Minggu Malam hingga Senin Dini Hari

Ia juga menyampaikan bahwa sebelumnya ruko yang terbakar itu sempat terdampak pemadaman listrik yang dilakukan PLN dan baru menyala kembali pada pukul 22.00 WIB.

Adapun kebakaran ini menyebabkan seorang suami berinisial Tn (45), istri bernisial (44), dan dua anak mereka ES (17) dan KW (8) tewas akibat terjebak di lantai dua ruko tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com