JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta Ricki Marojahan Mulia mengatakan, pihaknya masih menginventarisasi gedung-gedung yang akan dipasang panel surya atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
"Kalau jumlah panel surya yang akan kita bangun selanjutnya sedang proses inventarisasi ya," ujar Ricki saat dihubungi, Selasa (6/8/2019).
Berdasarkan data yang dikirim oleh Ricki, PLTS sudah dibangun di beberapa lokasi, seperti PLTS Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Gedung Dinas Perindustrian dan Energi, Gedung SMPN 12 Jakarta, Gedung SMPN 19 Jakarta, PLTS Monas, dan Ragunan.
PLTS Gedung Balai Kota DKI serta Gedung Dinas Perindustrian dan Energi dibangun pada 2012. Penggunaan PLTS di Gedung Balai Kota DKI menghemat biaya listrik Rp 250.000 per hari, sementara penggunaan PLTS di Gedung Dinas Perindustrian dan Energi menghemat biaya listrik Rp 51.450 per hari.
Baca juga: Sesuai Instruksi Anies, Sejumlah Sekolah di Jakarta Sudah Dipasang Panel Surya
Kemudian, PLTS di SMPN 12 dan SMPN 19 dibangun pada 2013. Penggunaan PLTS di kedua lokasi itu berturut-turut menghemat biaya listrik Rp 68.600 per hari dan Rp 71.500 per hari.
Sementara PLTS Monas dan Ragunan dibangun pada 2018. PLTS ini dimanfaatkan untuk stasiun pengisi daya motor listrik.
Adapun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menerbitkan Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara pada Kamis (1/8/2019).
Salah satu isinya yakni menginstruksikan Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta, untuk menginstalas panel surya di seluruh gedung sekolah, fasilitas olahraga/kepemudaan, fasilitas kesehatan, dan gedung milik pemerintah daerah yang dimulai pada 2019 dan diselesaikan pada 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.