Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Beli Hewan Kurban di Jakarta Utara

Kompas.com - 06/08/2019, 22:21 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Utara menyarankan warga agar membeli hewan kurban di lokasi-lokasi yang telah melewati pemeriksaan kesehatan oleh pihaknya.

Liza Engalika selaku Kasatlag Sudin KPKP Kecamatan Koja mengatakan, pedagang hewan kurban yang sudah mendapatkan pemeriksaan kesehatan ditandai dengang terpasangnya spanduk dan stiker disetiap pedagang yang sudah mereka kunjungi.

"Kami imbau (warga) supaya membeli di tempat yang sudah kami periksa. Kami memberikan SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan) DKI Jakarta sampai sudah ada pemasangan stiker di tempat-tempat penjualan hewan kurban," ucap Liza saat ditemui di salah satu lokasi pedagang hewan kurban di Koja, Jakarta Utara, Selasa (6/8/2019).

Baca juga: Di Jakut, Banyak Hewan Kurban yang Radang Sendi dan Sakit Mata

Ia menyampaikan bahwa sebelum membeli hewan kurban, warga berhak untuk meminta pedagang menunjukkan SKKH yang mereka terbitkan sewaktu pemeriksaan.

Selain itu warga juga diminta untuk memperhatikan bagian tubuh dari hewan kurban yang akan mereka beli.

"Kalau ada yang sakit dan tidak layak kurban, kami beri tanda silang merah di bagian belakang hewan kurban tersebut," ucapnya.

Dokter hewan Rusito dari Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta turut mengimbau warga agar bertanya kepada penjual apakah hewan ternak yang mereka beli pernah disuntik antibiotik sekitar sebulan belakangan.

"Kalau dikasih antibiotik itu nanti meninggalkan sisa di dagingnya, nanti yang orang makan bisa kebal terhadap antibiotik," ucapnya.

Baca juga: Hewan Kurban yang Radang Sendi di Jakarta Utara Disuntik dan Dikompres agar Fit

Ia menyampaikan bahwa efek antibiotik yang diberikan pada sapi baru akan hilang berkisar dua minggu hingga satu bulan setelah terakhir kali diberikan.

Hingga saat ini, dari 14 titik yang sudah dilakukan pemeriksaan oleh Sudin KPKP Jakarta Utara, pihaknya belum menemukan adanya hewan yang tidak layak kurban.

Rata-rata, hewan kurban yang mereka cek hanya mengalami radang sendi atau penyakit mata yang bisa disembuhkan dalam waktu dua sampai tiga hari.

Namun mereka akan terus melakukan pemeriksaan hingga hari Jumat (9/8/2019) mendatang untuk memastikan tidak ada hewan kurban yang tak layak jual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com