JAKARTA, KOMPAS.com - Tengah viral di media sosial pengakuan seorang pasien mendapatkan perlakuan tak menyenangkan saat berobat di puskemas di kawasan Halimun, Setiabudi, Jakarta Selatan
Dalam kertas nomor urut tunggu yang diterima pasien bernama Anisa Suci Rahmadani tertulis "orangnya sumeng dan sok tau".
Foto kertas nomor urut tersebut pun sempat difoto dan diposting akun Instagram @jktinformasi hari ini.
Anisa membenarkan peristiwa itu ketika dikonfirmasi.
"Jadi, hari ini aku untuk ke sekian kalinya ke Puskesmas Halimun, Setiabudi, Jakarta Selatan Karena memang faskes BPJS ku di Setiabudi," ujarnya saat dihubungi, Kamis (8/8/2019).
Baca juga: Jangankan untuk Denda, Bayar Iuran BPJS Saja Kami Telat
Setelah menerima nomor urut 11, dia kaget terdapat tulisan tersebut di kertas nomor yang dia terima.
"Aku pikir kok ada tulisan seperti ini? Atas landasan apa bisa judgemental ke aku?" ucap dia.
Dia pun menduga julukan tersebut didapatinya karena peristiwa enam bulan lalu saat Anis datang ke puskesmas tersebut.
Saat itu dia datang untuk bertemu kepala poli pukul 11.55, namun dia tidak dilayani bahkan disuruh pulang oleh petugas. Alasannya karena pukul 12.00 petugas klinik harus istirahat.
"Saya nggak terima karena saya sudah confirm by phone dan adminnya bilang 'iya masih buka kok mba sampe jam 12, datang saja'," ujar dia.
Baca juga: Menkes Sebut Kenaikan Premi BPJS Baru Rencana
"Aku langsung telepon costumer service Kemenkes dan costumer service-nya jelasin jam operasional pendaftaran loket buka dari jam 08.00-15.00," tutur dia.
Setelah menelepon pihak Kementerian Kesehatan, Anisa mengaku langsung dilayani dengan baik saat itu. Bahkan pihak klinik saat itu sempat meminta maaf
"Benar benar baru dilayani dengan lembut, excellent banget dan kali ini terjadi lagi seperti ini," ucap dia.
Ketika mendapati hal tersebut, dia mengaku pihak klinik hanya meminta maaf atas tulisan tersebut.
"Mereka diam saja dan minta maaf. Akhirnya dari pada saya marah-marah sendiri better saya pulang, rate di google review," tutup dia.
Dia berharap peristiwa ini bisa jadi pembelajaran bagi pihak klinik agar ke depan bisa melayani pasien lebih baik lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.