Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Portal Penghalang Truk Berat di Exit Tol Kalimalang 2 Bukan yang Berspesifikasi Terkuat

Kompas.com - 09/08/2019, 14:12 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Portal penghalang truk bertonase di atas 8 ton yang dipasang Dinas Perhubungan Kota Bekasi di akses keluar Tol Kalimalang 2, Kota Bekasi, bukan jenis dengan spesifikasi paling kuat.

Portal itu dipasang Kamis (8/8/2019) siang kemarin. Namun portal tersebut telah roboh dihajar truk kontainer pada Jumat dini hari tadi.

Kepala Seksi Pengendalian Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Bambang Putra menyebutkan, spesifikasi tersebut memang sengaja dipilih.

"Tadinya kami memang mau pakai high grade yang pelat besar, cuma khawatirnya kalau ditabrak justru membahayakan pengemudi. Jadi kami pakai yang agak lentur, sehingga ketika ditabrak penyok dan jatuh atasnya (sisi horizontal portal)," ujar Bambang saat dihubungi Kompas.com, Jumat siang.

Baca juga: Portal Penghalang Truk Berat di Exit Tol Kalimalang 2 Roboh Ditabrak

Portal high grade yang dimaksud Bambang merupakan jenis portal dengan ketebalan pelat yang lebih tinggi. Bentuknya menyiku seperti huruf H. Sementara itu, portal yang baru saja roboh dihajar kontainer di akses keluar Tol Kalimalang 2 ini berwujud tabung. Lebarnya 9 meter, tingginya 3,8 meter.

"Takutnya bisa menimbulkan kecelakaan, ketika pengemudinya memang ngantuk. Dampaknya fatal dan malah jadi macet," lanjut Bambang.

"Kalau ngantuk lalu dalam kecepatan tinggi (menabrak portal high grade), bisa habis kontainer itu. Ketebalannya tebal banget yang high grade," imbuhnya.

Meski begitu, Bambang tak menutup peluang jajarannya memasang portal high grade semacam itu di kemudian hari, apabila portal dengan spesifikasi saat ini diabaikan keberadaannya oleh pengemudi truk berat.

"Kami pasang sebagai sosialisasi dululah. Ketika dua kali (ditabrak), baru kami coba pasang CCTV sehingga ketahuan siapa yang nabrak atau kami benar-benar tambah speknya," ujar  Bambang.

Jalan KH Noer Ali atau Kalimalang dinyatakan terlarang dilintasi truk bertonase di atas 8 ton oleh Pemerintah Kota Bekasi karena menyebabkan tekanan berlebih pada badan jalan dan menimbulkan kemacetan.

Para pengemudi truk-truk berat itu seringkali pilih keluar Tol Jakarta-Cikampek dari pintu Kalimalang 2 untuk menghindari simpang Cikunir yang padat oleh pengerjaan proyek pada tengah malam. Di sisi lain, petugas Dishub Kota Bekasi mengawasi akses keluar Tol Kalimalang 2 hanya sampai pukul 21.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com