Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Minta Wali Kota Airin Tanggung Jawab Kematian Anggota Paskibraka Tangsel

Kompas.com - 12/08/2019, 18:35 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany untuk bertanggung jawab atas kematian Aurellia Quratu Aini, salah satu calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Kota Tangerang Selatan 2019 dalam pelatihan di kota tersebut pada Kamis (1/8/2019).

"Perbaikan dan evaluasi total harus dilakukan Pemerintah Tangerang Selatan terhadap penyelenggaraan Paskibraka baik sedang berlangsung maupun di masa mendatang," kata Komisioner KPAI Jasra Putra dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (12/8/2019), seperti dikutip Antara.

Jasra mengatakan, berdasarkan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 65 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Penyelenggaraan Kegiatan Paskibraka, yang bertanggung jawab atas kegiatan Paskibraka di daerah adalah kepala daerah.

Baca juga: Kematian Anggota Paskibraka Tangsel, Polisi Periksa Buku Harian dan Rekam Medis Korban

Namun, hingga hari ke-12 kematian Aurel, Wali Kota Airin dinilai belum menyampaikan pernyataan apa pun terkait peristiwa tersebut atau permintaan maaf di ranah publik.

"Kami meminta Wali Kota Airin bertanggung jawab dan cepat menanggapi di luar proses hukum yang dilakukan Polres Metro Tangerang Selatan," tuturnya.

Jasra mengatakan, KPAI sudah bertemu dengan Wali Kota Airin dan Wakil Wali Kota Benyamin Devnie pada Rabu (7/8).

Baca juga: 4 Fakta Kematian Anggota Paskibraka Tangsel Berdasar Pengakuan PPI

Dalam pertemuan selama dua jam tersebut, diketahui tidak ada prosedur standar operasional yang mengatur kegiatan pelatihan Paskibraka.

"Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga sudah mengganti pelatih dari Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Tangerang Selatan dengan anggota TNI/Polri," katanya.

Sementara itu, Ketua KPAI Susanto mengatakan, kejadian buruk hingga meninggal dunia yang dialami calon anggota Paskibraka di berbagai tingkatan sudah terjadi beberapa kali.

"Hal itu harus menjadi perhatian dan evaluasi kita bersama agar kejadian serupa tidak lagi terulang. Apalagi kegiatan Paskibraka melibatkan pemerintah daerah mulai dari seleksi di daerah, sampai dengan pelatihan dan pembinaan. Bupati dan wali kota harus bertanggung jawab," katanya.

Baca juga: Pihak Keluarga Tidak Akan Bawa Kasus Paskibraka Tangsel Meninggal ke Jalur Hukum

KPAI sebelumnya sudah menemui orangtua Aurel. Meskipun terlihat belum bisa menerima kematian anaknya, kedua orangtua tersebut tidak mau menuntut atau melanjutkan kejadian tersebut ke ranah hukum.

Namun, mereka siap bila dimintai keterangan oleh polisi.

Menurut penuturan orangtua, selama mengikuti pelatihan Paskibraka anaknya harus berlari dengan membawa tas berisi tiga kilogram pasir dan tiga liter air minum, makan jeruk beserta kulitnya, push-up dengan tangan mengepal, menulis buku harian setiap hari yang dirobek oleh seniornya, dan berenang setelah seharian berlatih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com