Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trayek Baru Transpatriot Bekasi Tak Terima Uang Tunai

Kompas.com - 13/08/2019, 14:19 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak 20 unit bus Transpatriot Bekasi akan melayani dua trayek baru, yakni Wisma Asri-Sumber Arta dan Summarecon-Vida Bantargebang mulai 22 Agustus 2019.

Berbeda dengan 9 bus Transpatriot terdahulu yang sudah melayani trayek Harapan Indah-Terminal Juanda, bus-bus di trayek baru itu tak menerima pembayaran secara tunai.

"Ini akan cashless sepenuhnya, apakah menggunakan server atau kartu. Kayak tol-lah, kalo enggak ada cashless, jangan naik, kurang lebih begitu," ujar David Santoso, CEO TRON, penyedia teknologi pengoperasian Transpatriot Bekasi, Selasa (13/8/2019).

"Kami akan kerja sama dengan bank, sekarang sudah mulai menjajaki kerja samanya," imbuhnya.

Baca juga: Bus Transpatriot Bekasi Tambah Trayek pada 22 Agustus, Ini Rutenya

David tak merinci bank apa saja yang digandeng untuk proyek cashless Transpatriot tersebut.

Pengoperasian trayek baru Transpatriot secara resmi dimulai pada 22 Agustus ini. Selama satu hingga dua pekan, penumpang belum ditarik ongkos karena operasionalnya bersifat uji coba. Penumpang baru akan dibebani ongkos pada awal September 2019.

"Dipastikan awal September di minggu pertama. Tanggalnya kapan nanti kami kasih tahu lagi. Kalau 22 Agustus itu masih uji coba, belum cashless," ungkap David.

Rencananya, tarif bus Transpatriot trayek baru ini tidak berlaku flat. Penumpang bakal dikenakan tarif perjalanan sesuai jarak tempuh, dengan rentang tarif Rp 5.000-10.000.

"Banyak bus angkutan umum rugi karena sifatnya tarif rata. Kami konsepnya, jarak kamu pendek murah, jauh mahal. Besaran batas bawah dan atas itu usulan dari kami, nanti tergantung pemerintah," ujar David.

Sebanyak 20 bus Transpatriot yang akan melayani dua trayek baru di Bekasi itu merupakan bus hibah dari Kementerian Perhubungan RI. Selama tujuh bulan lebih, bus-bus itu mangkrak.

Pihak Dinas Perhubungan Kota Bekasi menyatakan, mereka selama ini terbentur masalah administrasi untuk mengoperasikan bus-bus tersebut.

Baca juga: Dishub Bekasi: Masalah Administrasi Bikin Bus Transpatriot Mangkrak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com