Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Wacana Provinsi Bogor, Wali Kota Bekasi Juga Usul Provinsi Pakuan Bagasasi

Kompas.com - 16/08/2019, 13:21 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi tak mau kalah dengan Wali Kota dan Bupati Bogor yang mewacanakan pembentukan provinsi Bogor Raya.

Pria yang akrab disapa Pepen ini juga melempar usul pembentukan provinsi, namanya Pakuan Bagasasi.

"Katanya ada wacana, ada Bogor Raya, nah di Bekasi juga bisa saja kalau mau wacanakan bikin provinsi, (terdiri dari) Bogor, (Kabupaten Bogor), Depok, Karawang, dan Bekasi," ujar Pepen ditemui usai rapat paripurna menyaksikan pidato Presiden RI Joko Widodo di gedung DPRD Kota Bekasi, Jumat (16/8/2019).

Baca juga: Soal Wacana Provinsi Bogor, Wali Kota Rahmat Effendi Pilih Bekasi Gabung Jakarta

Politikus Golkar ini mengaku punya dalil kuat di balik konsep pembentukan provinsi Pakuan Bagasasi.

Nama "Pakuan" dan "Bagasasi" diambil dari sejarah penamaan wilayah Bogor dan Bekasi pada era kerajaan.

Namun, ia menyebut, Bekasi punya sejarah keberadaan yang lebih tua daripada Bogor.

Oleh sebab itu, dari segi penamaan saja, ia tak setuju jika Bekasi hanya jadi bagian dari provinsi Bogor Raya.

Baca juga: Ini Awal Mula Muncul Wacana Bogor Jadi Provinsi

"Kalau Pakuan dulu itu kan kerajaan Padjadjaran, kan pusatnya di Bogor. Kalau di Bekasi ada raja yang namanya Purnawarman tahum 450M, kerajaannya Tarumanegara," jelas Pepen.

"Jadi, Bekasi sebenarnya lebih tua dari Bogor. Kalau mau, ya (namanya) provinsi Pakuan Bagasasi. Tinggal liat sejarahnya saja, jadi (penamaannya) punya unsur historis," katanya.

Sebelumnya, isu pemekaran provinsi Bogor Raya muncul dari perbincangan Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Bogor Ade Yasin.

Dalam gagasan tersebut, Ade Yasin berencana "mengajak" 10 kota dan kabupaten untuk turut bergabung, yakni Kabupaten Bogor, Bogor Barat, Bogor Timur, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Cianjur, Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com