Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Putri Zulhas Masuk DPRD DKI, Bawa Harapan Guru PAUD dan Ditertawakan Sang Ayah

Kompas.com - 19/08/2019, 09:04 WIB
Nursita Sari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Zita Anjani menjadi salah satu anggota DPRD DKI Jakarta terpilih periode 2019-2024. Ia maju sebagai calon legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Zita merupakan putri Ketua MPR RI yang juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas).

Kepada Kompas.com, Zita menceritakan perjuangannya selama kampanye hingga hal-hal yang akan dia perjuangkan di DPRD DKI kelak.

Nyaleg karena dorongan guru PAUD

Zita baru terjun ke dunia politik sebelum Pemilu 2019. Selama ini, ia selalu berkecimpung di dunia pendidikan dan tak punya rencana untuk berkiprah di dunia politik.

Zita merupakan pendiri dan ketua Yayasan Kids Republic School Jakarta, ketua Yayasan SMA Kebangsaan Lampung Selatan, serta pendiri dan pembina organisasi non-profit Bunda Pintar Indonesia.

Zita bercerita, setelah mendirikan Kids Republic School, ia banyak bertemu pengelola sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) di Jakarta.

Dari pertemuan itu, ia mengetahui banyak sekolah PAUD untuk anak-anak kurang mampu di daerah kumuh di Jakarta.

Baca juga: Cerita Tina Toon, Mantan Penyanyi Cilik yang Akhirnya Berkiprah di Dunia Politik

Sebagai pendiri sekolah swasta, Zita akhirnya menyisihkan profit yang ia hasilkan untuk memperbaiki sejumlah sekolah PAUD hingga membuat pelatihan gratis untuk guru-guru PAUD itu.

Guru-guru PAUD yang banyak berinteraksi dengan Zita akhirnya mendorongnya untuk nyaleg.

"Pas udah dekat-dekat Pemilu, teman-teman saya si ibu-ibu PAUD itu gini, 'Bun, kenapa enggak masuk ke politik sih, perjuangin kita di politik'," ujar Zita di Kids Republic School, Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (15/8/2019).

Zita mulanya menolak permintaan guru-guru PAUD itu. Ia tetap tak berniat menjadi politisi. Baginya, dunia politik adalah dunia yang jahat dan penuh jebakan.

Namun, guru-guru PAUD itu terus mendorongnya hingga berbicara kepada suami Zita.

Perempuan berusia 29 tahun itu pun luluh dan mendaftarkan diri untuk nyaleg lewat PAN di daerah pemilihan DKI Jakarta 5, yakni Duren Sawit, Jatinegara, dan Kramatjati.

Ikuti rangkaian seleksi caleg PAN

Meskipun berstatus sebagai putri ketua umum PAN, Zita mengaku tetap mengikuti rangkaian seleksi yang digelar DPW PAN DKI Jakarta.

Saat itu, Zita menyebut Ketua DPW PAN DKI Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio membuat seleksi caleg online. Banyak anak muda yang mendaftar.

Zita pun mendaftar dan mengikuti seluruh proses seleksi. Ia juga tidak mau dispesialkan karena statusnya tersebut.

Baca juga: Wiliam Aditya, Anggota Termuda DPRD DKI yang Berusia 23 Tahun dan Baru Mau Diwisuda

"Mas Eko enggak peduli, kita mau anak siapa. Kata dia, 'Pokoknya peduli amat deh.' Jadi, semuanya ikut proses, pelatihan, submit CV, interview, background check," kata Zita.

Setelah mengikuti rangkaian seleksi, Zita menyadari bahwa dunia politik tidak seburuk yang ia pikirkan.

"Di situ aku jadi mikir, 'Oh ternyata enggak (buruk), not so bad.' Ya sudah akhirnya mulai ikut PAN," ucapnya.

Zita pun mengapresiasi proses seleksi caleg yang dilakukan DPW PAN DKI Jakarta. Proses seleksi itu, kata Zita, berhasil meningkatkan perolehan suara PAN dibanding lima tahun lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com