Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Tercemar Cacing, Air di Tangerang Disebut Sudah Bersih Kembali

Kompas.com - 19/08/2019, 12:31 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebagaian Warga Kota Tangerang yang menemukan cacing pada aliran air distribusi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sedikit lega. Mereka sudah terbebas dari aliran air yang tercemar cacing setelah PDAM melakukan evaluasi.

Salah satunya adalah Muhammad Susanto yang mengaku sudah kembali menikmati air bersih dirumahnya di Jalan Balita, Kunciran, Tangerang.

"Alhamdulillah sekarang aliran air sudah kembali normal. Air sudah bersih seperti semula," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/8/2019).

Menurutnya airnya kembali bersih sejak Sabtu (17/8/2019) malam. Warga sudah menggunakan air di rumah masih-masing setelah itu. Adapun sebelumnya warga mendapat pasokan air bersih sebanyak 4.000 liter dari PDAM saat terjadi pencemaran beberapa waktu lalu.

"Sebelumnya kita dapat air bersih aja. Kami warga sini pada antri pakai ember sama galon buat mandi, cuci piring sama wudhu aja kalau buat minum si pakai galon beli," katanya.

Baca juga: PDAM Klaim Sudah Atasi Air yang Tercemar Cacing di Tangerang

Bagi Susanto, kejadian krisis air bersih merupakan yang pertama kali terparah dari beberapa waktu sebelumnya. Ini dilihat dari usaha warga untuk mendapatkan air bersih mulai dari meminta tetangga hingga membeli.

"Biasanya kan cuma mati lampu aja kita air enggak keluar. Habis itu ya kita isi lagi. Kalau ini kan benar katanya ada cacing juga. Jadi buat dapat air bersih itu kemarin sampai beli per jerigen itu Rp 4.000 buat mandi biar bisa aktivitas," katanya.

Sebelumnya, tiga wilayah Tangerang yakni Perumahan Buana Gardenia, Komplek Kunciran, Pepabri mengalami krisis air bersih. Bahkan sebagaian air di wilayah tersebut tercemar oleh cacing.

Pihak PDAM pun sudah turun tangan dengan membentuk tim khusus. Tim satu melakukan evaluasi dengan cara membersihkan pipa hingga filter.

Sedangkan tim kedua memberikan pasokan air bersih kepada tiga wilayah yang mengalami masalah. Sebanyak 8 tanki yang masing-masingnya berisi 4.000 liter air diberikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com