JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan Jakarta bisa menjadi tuan rumah balap mobil listrik Formula E lima kali berturut-turut dalam lima tahun. Pemprov DKI berkaca pada Arab Saudi yang meneken kontrak untuk menjadi tuan rumah selama 10 kali.
"Di Saudi Arabia, mereka bisa 10 kali, setiap tahun. Di kita mungkin tidak akan 10 kali, paling 5 kali targetnya," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019).
Anies menyampaikan, jika Jakarta bisa menjadi tuan rumah Formula E selama lima kali, investasi Pemprov DKI Jakarta untuk menggelar acara itu tidak akan terbuang. Sebab, investasi itu akan digunakan berkali-kali.
Baca juga: Anggaran yang Diajukan untuk Formula E Mencapai Rp 1,6 Triliun, untuk Apa Saja?
Hal ini berbeda jika Jakarta hanya sekali menjadi tuan rumah Formula E.
"Bila kita bisa mendapatkan lima tahun, maka investasi kita yang kita lakukan tidak terbuang, karena bukan hanya sekali event," kata dia.
Penyelenggaraan Formula E, lanjut Anies, akan menggerakkan perekonomian para pelaku industri pariwisata, mulai dari perhotelan, kuliner, dan lainnya. Hal itu merupakan manfaat yang berwujud dari penyelenggaraan Formula E di Jakarta.
Selain itu, ada manfaat tak berwujud (intangible) yang akan dirasakan, yakni Jakarta dan Indonesia yang akan disorot dunia internasional.
Baca juga: Anggaran Digelontorkan untuk Gelar Formula E, Apa Untungnya Bagi Jakarta?
"Ini akan menggerakkan perekonomian pelaku-pelaku industri pariwisata, komponennya banyak industri pariwisata itu, dari mulai perhotelan, kuliner, sampai juga side event, bisa banyak sekali side event yang dihasilkan, termasuk juga preevent," ucap Anies.