Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbalas Pantun di Rapat Paripurna Terakhir DPRD Periode 2014-2019

Kompas.com - 22/08/2019, 15:20 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta periode 2014 - 2019 sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatannya.

DRPD DKI bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar rapat paripurna rancangan peraturan daerah (raperda) untuk terakhir kali sebelum DPRD melepas masa jabatan, Kamis (22/8/2019).

Namun, ada yang menarik dalam rapat paripurna ini di mana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, dan Anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta Sereida Tambunan berbalas pantun.

Awalnya, Sereida memberikan pantun saat selesai membaca isi perda yang akan disahkan.

"Sebelum saya akhiri laporan ini, perkenankan saya untuk membacakan sebuah pantun," ucap Sereida di ruang rapat paripurna, Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis.

"Jalan-jalan ke Kota Tua, naik kereta senja warnanya jingga, selesai sudah pembahasan empat raperda, untuk maju kotanya bahagia warganya," ujarnya.

Pantun tersebut kemudian disambut tepuk tangan oleh para peserta rapat paripurna.

Balas pantun ini dilanjutkan oleh Anies saat menyampaikan tanggapan atas laporan raperda.

"Ke Kali Angke naik TJ sampai Pondok Bambu, ini sidang terakhir DPRD bukan berarti terakhir bertemu, kartu Jaklingko belum punya terpaksa jalan kaki ke Pondok Bambu, terima kasih atas kerja samanya kita akan berjumpa di lain waktu," tutur Anies.

Tak sampai situ, Anies menanyakan apakah bisa memberikan satu pantun lagi yang kemudian dipersilahkan oleh peserta rapat.

"Bang Somat naik delman sampai ke Warakas, lajunya kencang tapi halus tak teras, hormat kami pada anda yang purna-tugas, terus berkontribusi bagi negara dan bangsa," lanjutnya.

Ia lalu meminta Prasetio untuk memberikan pantun sebelum menutup rapat.

Permintaan ini diamini oleh Prasetio yang menyampaikan pantun seusai mengetok palu sebagai tanda ditutupnya rapat.

"Saya juga enggak mau kalah sama Gubernur ini. Pantun saya ini. Pergi ke pasar beli cawan, cawan dipakai mengisi air panas, sebentar lagi habis masa bakti Dewan, semoga eksekutif dan Dewan tetap harmonis," ucap Prasetio.

Adapun dalam rapat paripurna raperda ini ada 4 raperda yang dilaporkan yaitu perubahan atas perda nomor 9 Tahun 2010 tentang bea balik nama kendaraam bermotor, perubahan atas perda nomor 5 Tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah.

Lalu pencabutan perda nomor 15 Tahun 2011 tentang perizinan tempat usaha berdasarkan undang-undang gangguan dan perubahan atas perda nomor 3 tahum 2013 tentang pengelolaan sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com