Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dwi Koen Meninggal, Anaknya Sempat Minta Koreksi untuk Komik Panji Koming

Kompas.com - 22/08/2019, 16:16 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - W Ichwandiardono, anak kedua dari mendiang Dwi Koendoro sempat berkonsultasi sebelum ayahnya itu meninggal.

Salah satu yang Ichwandiardono konsultasikan ketika itu adalah komik Panji Koming yang dibuatnya. Ichwandiardono meminta Dwi Koen untuk mengoreksi hasil kerjanya.

"Setiap kami buat (komik Panji Koming) laporan ke bapak. Hasil itu juga kami posting di medsos buat melihat reaksinya, gimana komik Panji Koming masih diterima di masyarakat atau tidak," katanya saat ditemui di rumah duka Jalan Cucur Barat V Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (22/8/2019).

Menurut Ichwandiardono, selama Dwi Koen masih aktif, ia dan kedua saudaranya kerap membantu sang ayah dalam melahirkan ide-ide untuk Panji Koming.

Baca juga: Anak Dwi Koen Bertekad Teruskan Komik Panji Koming

Karena itu, selepas Dwi Koen memutuskan berhenti berkarya, Ichwandiardono mulai meneruskan. Menurut Ichwandiardono, meski bukan Dwi Koen lagi yang membuat, tidak ada yang berubah dari komik Panji Koming.

"Pesan bapak tidak boleh ada yang berubah. Tidak boleh menghentikan, jadi kita menegaskan harus meneruskan," paparnya.

Bukan hanya mempelajari gaya bahasa dari komik Panji Koming yang mengkritik dengan santun, anak-anak Dwi Koen juga diajari untuk lebih peka terhadap apa yang terjadi di Indonesia.

"Salah satunya selalu melihat situasi yang ada di Indonesia, seperti politik. Itu maksudnya apa itu selalu dikaitkan dengan kehidupan nyata yang kemudian dituangkan dalam karya," tutupnya.

Baca juga: Di Mata Saudara, Sosok Mendiang Dwi Koen Dikenal Humoris

Dwi Koen mengembuskan napas terakhir di usia 78 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri, tiga anak dan lima orang cucu.

Rencananya jenazah Dwi Koen akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Kamis (22/8/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com