JAKARTA, KOMPAS.com - Charlie (bukan nama sebenarnya) merupakan seorang bandar ganja sekaligus mantan mahasiswa. Dia kerap menjual ganja di kampusnya sendiri selama bertahun–tahun saat aktif menjadi mahasiswa hingga alumni. Selama itu juga aksinya beberapa kali hampir tertangkap oleh polisi.
Selama ini, Cahrlie selalu bersembunyi di balik statusnya sebagai mahasiswa yang aktif ikut demonstrasi atau “mahasiswa aktivis”.
Dengan latar belakang seperti itu, dia merasa aman memperdagangkan narkoba di internal kampus. Dengan kata lain, polisi tidak mungkin membobol masuk kampus.
“Zaman kami dulu ada pergerakan politik, jadi ada demonstran, jadi kemungkinan polisi untuk membobol (kampus) itu agak sedikit kecil. Beda kalau sekarang ku lihat. Jadi dulu kalau polisi mau membobol kampus itu berpikir,” ucap Charlie kepada Kompas.com.
Baca juga: Kisah Charlie, Mahasiswa yang Terjun ke Dunia Hitam Jadi Bandar Ganja di Kampus
Bahkan, tidak jarang transaksi terjadi ketika demonstarsi mahasiswa sedang berlangsung. Pengalaman tersebut pun sempat dirsakan Charlie.
Saat itu, dia beserta aktivis mahasiswa yang lain tengah menggelar demonstrasi. Di tengah aksi, Cahrlie membawa tas gemblok yang digantungkan di bagian depan badanya. Ternyata isi tas itu adalah ganja siap jual beserta timbanganya.
Tanpa dia duga, polisi yang ada di lokasi demo langsung memegang pundaknya dan bertanya apa isi tas tersebut.
“Dia (polisi) tanya ‘apa isi tas mu ini?’ dalam tas ku isinya ganja sekitar dua kilo atau tiga kilo lah sama timbangan,” kata Charlie.
Baca juga: Jual Ganja dan Untung Ratusan Juta Bikin Hidup Charlie Tidak Tenang
Charlie pun sempat panik saat itu. Namun dia tidak hilang akal, dia berkilah jika isi tasnya itu adalah selembaran aksi demo yang akan dibagikan kepada warga sekitar.
“Gua sebutin ‘selembaran. Ini selembaran pak, bapak mau ngapain?’ Kebetulan pada saat itu kita lagi aksi aksi tolak kenaikan BBM, Century, dan di situ ada saya, kita mau demo nih. Kata polisinya bilang ‘oh iya iya mas’”.
Seketika polisi membiarkan dia pergi dan ganja itupun aman ditanganya.
Bukan hanya mengelabui polisi, Charlie juga menceritakan bagaimana dirinya merangkul pihak kampus agar mempermudah mengedarkan ganja di kalangan mahasiswa.
Baca juga: Jual 100 Kg Ganja, Berapa Setoran Charlie kepada Bos di Dalam Penjara?
Untuk memuluskan aksinya, Charlie telah menyuap semua petugas di kampus. Mulai dari sekuriti, office boy, hingga tukang kebun. Mereka semua adalah kaki tangan Charlie yang selalu mendapat imbalan setiap transaksi terjadi di kampus.
Sementara pihak dosen, sebut Charlie, mengetahui aksi bandar narkoba di kampus. Charlie pernah tertangkap basah saat sedang membuka paket ganjanya di lingkungan kampus oleh seorang dosen.
Charlie dihardik oleh dosen itu. Paket ganjanya ditendang berhamburan. Namun, kasus ini tak berlanjut penindakan apapun.