Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Bandar: Demonstrasi Jadi Waktu Aman Transaksi Narkoba di Kampus

Kompas.com - 23/08/2019, 08:33 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Charlie (bukan nama sebenarnya) merupakan seorang bandar ganja sekaligus mantan mahasiswa. Dia kerap menjual ganja di kampusnya sendiri selama bertahun–tahun saat aktif menjadi mahasiswa hingga alumni. Selama itu juga aksinya beberapa kali hampir tertangkap oleh polisi.

Selama ini, Cahrlie selalu bersembunyi di balik statusnya sebagai mahasiswa yang aktif ikut demonstrasi atau “mahasiswa aktivis”.

Dengan latar belakang seperti itu, dia merasa aman memperdagangkan narkoba di internal kampus. Dengan kata lain, polisi tidak mungkin membobol masuk kampus.

“Zaman kami dulu ada pergerakan politik, jadi ada demonstran, jadi kemungkinan polisi untuk membobol (kampus) itu agak sedikit kecil. Beda kalau sekarang ku lihat. Jadi dulu kalau polisi mau membobol kampus itu berpikir,” ucap Charlie kepada Kompas.com.

Baca juga: Kisah Charlie, Mahasiswa yang Terjun ke Dunia Hitam Jadi Bandar Ganja di Kampus

Bahkan, tidak jarang transaksi terjadi ketika demonstarsi mahasiswa sedang berlangsung. Pengalaman tersebut pun sempat dirsakan Charlie.

Saat itu, dia beserta aktivis mahasiswa yang lain tengah menggelar demonstrasi. Di tengah aksi, Cahrlie membawa tas gemblok yang digantungkan di bagian depan badanya. Ternyata isi tas itu adalah ganja siap jual beserta timbanganya.

Tanpa dia duga, polisi yang ada di lokasi demo langsung memegang pundaknya dan bertanya apa isi tas tersebut.

“Dia (polisi) tanya ‘apa isi tas mu ini?’ dalam tas ku isinya ganja sekitar dua kilo atau tiga kilo lah sama timbangan,” kata Charlie.

Baca juga: Jual Ganja dan Untung Ratusan Juta Bikin Hidup Charlie Tidak Tenang

Charlie pun sempat panik saat itu. Namun dia tidak hilang akal, dia berkilah jika isi tasnya itu adalah selembaran aksi demo yang akan dibagikan kepada warga sekitar.

“Gua sebutin ‘selembaran. Ini selembaran pak, bapak mau ngapain?’ Kebetulan pada saat itu kita lagi aksi aksi tolak kenaikan BBM, Century, dan di situ ada saya, kita mau demo nih. Kata polisinya bilang ‘oh iya iya mas’”.

Seketika polisi membiarkan dia pergi dan ganja itupun aman ditanganya.

Bukan hanya mengelabui polisi, Charlie juga menceritakan bagaimana dirinya merangkul pihak kampus agar mempermudah mengedarkan ganja di kalangan mahasiswa.

Baca juga: Jual 100 Kg Ganja, Berapa Setoran Charlie kepada Bos di Dalam Penjara?

Untuk memuluskan aksinya, Charlie telah menyuap semua petugas di kampus. Mulai dari sekuriti, office boy, hingga tukang kebun. Mereka semua adalah kaki tangan Charlie yang selalu mendapat imbalan setiap transaksi terjadi di kampus.

Sementara pihak dosen, sebut Charlie, mengetahui aksi bandar narkoba di kampus. Charlie pernah tertangkap basah saat sedang membuka paket ganjanya di lingkungan kampus oleh seorang dosen.

Charlie dihardik oleh dosen itu. Paket ganjanya ditendang berhamburan. Namun, kasus ini tak berlanjut penindakan apapun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com