JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana (23) yang jenazahnya dibakar di dalam mobil di kawasann Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat terkuak. Polisi telah mengamankan empat tersangka, yakni AK, KV, S, dan A.
AK merupakan istri Edi sekaligus otak di balik pembunuhan sadis tersebut. KV merupakan anak AK, tetapi anak tiri bagi Edi, berperan sebagai pembunuh Dana. Itu berarti KV adalah saudara tiri Dana.
Baca juga: Wanita yang Sewa Pembunuh Bayaran untuk Eksekusi Ayah dan Anak Ternyata Istri Muda Korban
Sementara itu, S dan A adalah pembunuh bayaran yang diperintah AK untuk membunuh suaminya. Mereka dijanjikan bayaran Rp 500 juta.
Berikut adalah 5 fakta terkait pembunuhan sadis itu.
Edi dan Dana dibunuh dengan cara berbeda. Edi dibunuh dengan diracun oleh pembunuh bayaran, yaitu S dan A. Sementara, Dana tewas setelah dibunuh dan diberi minuman keras oleh KV.
Keduanya dibunuh dalam waktu yang bersamaan di rumah mereka di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Tersangka A dan S ini memberikan racun kepada korban (Edi) di minuman dengan harapan langsung meninggal. Setelah dia lemas dicek enggak gerak," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2019).
Setelah diyakini tewas, kedua jenazah korban dimasukkan ke dalam mobil dan dibawa ke Sukabumi oleh AK dan KV.
"Ada dua mobil yang dibawa ke arah Sukabumi. Setelah sampai ke daerah Cidahu di Sukabumi, kemudian mayat dua orang itu dibakar oleh tersangka K," kata Argo.
Dalam proses pembakaran tersebut, KV menderita luka bakar karena tersiram bensin. Saat ini, ia dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan.
Baca juga: Sengketa Penjualan Rumah Jadi Alasan Istri Sewa 4 Pembunuh Bayaran Habisi Suami dan Anak Tiri
Dua korban pembunuhan itu pertama kali ditemukan warga dalam mobil yang terbakar di Jalan Cidahu-Parakansalak, Kampung Bondol, Desa Pondokkaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, hari Minggu lalu sekitar pukul 12.00 WIB.
Kedua jenazah itu terlihat setelah api yang membakar minibus Toyota Calya berpelat nomor B 2983 SZH itu mengecil.
Edi bahkan mengancam untuk membunuh AK jika rumah itu tetap dijual.
"Istri ini inisial AK mempunyai utang. Kemudian dia ingin menjual rumahnya. Tapi suami ini (Edi) mempunyai anak (kandung), jadinya tidak setuju dan dia mengatakan kalau menjual rumah ini 'Kamu (AK) akan saya bunuh'," kata Argo.