Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Finalisasi Tol Layang Jakarta-Cikampek Terhalang SUTET

Kompas.com - 28/08/2019, 19:45 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Finalisasi pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) atau Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek tinggal 5,5 persen lagi.

Saat ini, penyelesaian konstruksinya terhalang oleh adannya saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) di KM 17, dekat Apartemen Grand Dhika atau dekat Gerbang Tol Bekasi Timur.

"Semua box girder (balok beton) sudah dipasang, tersisa 4 saja di KM 17 karena ada SUTET," ujar Project Manager PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek, Suchandra Hutabarat ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (28/8/2019).

Suchandra mengungkapkan, total ada 2.573 box girder yang harus dipasang untuk membangun Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek. Khusus empat box girder tersisa, kata Suchandra, pemasangannya tak bisa dilakukan dikarenakan adanya tegangan induksi.

Baca juga: Tol Layang Jakarta-Cikampek Ditargetkan Rampung Akhir September 2019

"Proyek itu kan melintasi bawah SUTET itu, tidak boleh terlalu dekat. Ada jarak minimal. Maka dari itu kami minta agar (SUTET)  dibuat lebih tinggi," katanya.

Suchandra mengklaim, permintaan peninggian SUTET ini telah digodok bersama PLN. Ia berujar, proyek LRT Jabodebek juga terganggu oleh adanya SUTET ini. Namun, PLN disebut masih harus menanti desain final proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.

"Jadi SUTET ini kan bukan menghambat proyek tol layang saja, tapi LRT juga sama kereta api cepat. Nah, (PLN) baru akan mengerjakan (peninggian SUTET) karena nunggu desain dari proyek kereta api cepat," ujar Suchandra.

Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) atau Tol Layang Jakarta-Cikampek telah mencapai 94,5 persen. Suchandra menyebut, pembangunan tol ini ditargetkan rampung pada akhir September 2019, namun operasionalnya baru pada Desember 2019, paling lambat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com