JAKARTA, KOMPAS.com - DKI Jakarta bersiap untuk tak lagi menjadi ibu kota negara yang akan dipindahkan ke Kalimantan Timur
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, ada tiga cara yang dipersiapkan pemprov agar Jakarta difokuskan menjadi kota bisnis.
Yang pertama, Pemprov DKI Jakarta mendorong agar jaringan transportasi kereta lebih diperbanyak di Jakarta.
Menurut Anies, jaringan kereta diperbanyak untuk memudahkan mobilisasi warga ketika bepergian maupun kerja.
Baca juga: Bangun Ibu Kota Baru, Pemerintah Tak Mau Ulangi Kesalahan Jakarta
"Yang disampaikan bahwa pembangunan untuk kegiatan mobilitas penduduk itu ditingkatkan. Jadi kita akan dorong terus untuk kembangkan Jakarta pertambahan jaringan untuk kereta. Sehingga mobilitas penduduk di Jakarta lebih baik," kata dia di Balairung Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2019).
Anies merasa yakin dapat memperbanyak transportasi umum jenis ini setelah melihat kondisi pengguna jasa kereta yang terus meningkat dan juga berdampak pada penurunan tingkat kemacetan.
"Sekarang datanya menunjukan bahwa dalam waktu 2 tahun ini terjadi peningkatan sangat signifikan terhadap jumpah pengguna kendaraan umum. Terjadi penurunan tingkat kemacetan. Jadi kita sudah dalam track yang benar tinggal kita percepat dan perbanyak jangakauannya," jelasnya.
Untuk yang kedua, Pemprov DKI Jakarta juga akan mempermudah perizinan dan pembangunan untuk kegiatan usaha agar berjalan dengan lancar.
Baca juga: Sebelum Ikut Investasi di Lokasi Ibu Kota Baru, Perhatikan Beberapa Hal Ini!
"Kemudian ketiga, memberikan kepastian hukum atas aturan yang ada. Sehingga bila orang buka kegiatan dia tau hari ini benar tidak 5 tahun, kemudian dianggap salah oleh karena itu kepastian penting," ucap Anies.
Diketahui, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan ibu kota negara pindah ke sebagian wilayah Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. Hal itu disampaikan Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Senin kemarin.
Setelah menyampaikan alasan mengapa ibu kota negara harus pindah, Jokowi mengingatkan bahwa Jakarta tidak akan dilupakan.
"Jakarta akan tetap menjadi prioritas pembangunan dan terus dikembangkan jadi kota bisnis, kota keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa berskala regional dan global," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.