JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah foto yang menunjukkan indahnya toleransi beragama beredar di media sosial beberapa hari terakhir. Di foto-foto tersebut terlihat sebuah peti jenazah dengan sebuah salib dan di dekatnya ada pendeta dan sejumlah warga. Mereka di bawah kanopi pelataran sebuah masjid
Momen itu terjadi di Masjid Darussalam, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Agus (45), pengurus Masjid Darussalam, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia menjelaskan, yang meninggal adalah seorang warga beragama kristen yang tinggal di gang sebelah masjid.
Warga bernama Parlijati itu meninggal dunia hari Minggu (25/8/2019) lalu. Untuk menghargai keluarga yang berduka, kata Agus, warga menutup akses jalan menuju masjid di kedua sisi sehingga hanya bisa dilalui para pejalan kaki.
Baca juga: Viral Kebaktian Tutup Peti di Pelataran Masjid, Begini Ceritanya
Keesokan harinya atau Senin lalu, pihak keluarga hendak melakukan kebaktian tutup peti sebelum membawa jenazah ke pemakaman. Namun ada kendala.
Gang menuju rumah duka terlalu sempit.
Dari pantauan Kompas.com, lebar gang itu tidak sampai 1 meter. Belum lagi, jalan sedikit menyempit di sekitar toilet masjid.
Hal itu akan menyulitkan peti jenazah masuk-keluar menuju rumah yang berada di seberang pintu samping masjid.
"Keluarga dari Pak Gultomnya sounding ke ketua masjid, minta izin menggunakan pelataran. Alasannya karena kondisi gang sempit dan peti tidak masuk-keluar rumah," kata Agus kepada Kompas.com saat ditemui di Masjid Darussalam, Kamis kemarin.
Pengurus masjid pun mengizinkan penggunaan pelataran itu.
Kata Agus, berdasarkan yang ada jadwal di masjid, pada siang itu ada pengajian rutin.
"Kebetulan waktu itu ada pengajian, diundur jadi jam setengah dua siang," ucapnya.
Biasanya, pengajian itu berlangsung setelah shalat dzuhur, sekitar pukul 12.30 WIB hingga waktu shalat ashar. Namun demi rasa kemanusiaan, mereka menunda sebentar pengajian tersebut.
Kebaktian berlangsung di depan masjid pada pukul 01.00 WIB hingga Pukul 01.30 WIB, dipimpin seorang pendeta.
Setelah kebaktian selesai, jenazah dibawa ke peristirahatan terakhir. Pengurus masjid dan warga sekitar kemudian membuka jalan yang sudah ditutup sejak hari Minggu.