Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Pembunuh Karyawan Potong Ayam, Kesal Korban Suka Sok Lugu dan Sering Dimintai Uang

Kompas.com - 30/08/2019, 18:59 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Andi Mardiansyah (22), karyawan pemotong ayam nekat membunuh Asbulloh, rekan kerjanya sendiri karena kesal kerap dimarahi.

Andi sering dimarahi Asbulloh jika tak mau menambahkan uang untuk beli minuman keras.

"Iya kesal soalnya kalau saya tidak kasih (uang untuk tambahin beli minuman) saya dikata-katain," ujar Andi di Polres Depok, Jumat (30/8/2019).

Ia juga iri dengan rekannya itu karena banyak orang yang menyukai sikap Asbulloh yang lugu.

Padahal, kata Andi, sikap Asbulloh tidak selugu itu. Andi mengatakan sikap Asbulloh ke teman-teman lainnya jauh berbeda ke dirinya.

"Ah kalau di depan orang banyak tuh sok lugu gitu. Giliran ketemu empat mata minta tambahin buat minuman enggak kasih dia selalu kata-katain saya, " kata Andi.

Kekesalannya selama dua bulan itu membuat dirinya berniat menghabisi Asbulloh.

Selain itu, ia juga terlilit utang sewa lapak sebanyak Rp 4 juta. Semua itu membuat dia benar-benar menghabisi korban.

Baca juga: Pembunuhan Karyawan Potong Ayam Diduga Sudah Direncanakan

Kini ia menyesali perbuatannya yang menghabiskan nyawa rekannya sendiri.

"Saya menyesal, minta maaf menghabisi Asbulloh karena masalah sepele saja," tuturnya.

Karena perbuatannya, Andri Ardiansyah terjerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dan kekerasan dan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara atau hukuman mati.

Sebelumnya, jenazah pria yang ditemukan di dekat Jembatan Kali Pak Bango, Jalan Pulo Mangga RT 003 RW 003, Grogol, Limo, Depok, Jawa Barat diduga merupakan korban pembunuhan.

"Diduga mayat tersebut adalah korban pembunuhan sebagaimana dimaksud Pasal 338 KUHP," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam keterangan tertulis, Rabu.

Jenazah Asbulloh ditemukan dalam kondisi terluka. Ada luka terbuka di di leher dan perut kanan. Sementara itu, terdapat juga luka lebam di bawah mata kiri, di atas pelipis kiri, serta di sekujur tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com