Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Warga terhadap Lagu Hati-hati Nyanyian Wali Kota Depok

Kompas.com - 02/09/2019, 16:10 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Lagu "Hati-hati" ciptaan Koko Thole yang dinyanyikan Wali Kota Depok Mohammad Idris, resmi diputar di lampu merah Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (31/8/2019).

Lagu yang berisi pesan tertib lalu lintas kepada pengendara itu baru diputar di Simpang Ramanda, Jalan Margonda Raya.

Pantauan Kompas.com di lokasi pada Senin (2/9/2019), saat lampu lalu lintas mulai merah terdengar pesan-pesan tata tertib lalu lintas.

Setelah pesan tata tertib, lagu yang dibawakan Wali Kota Muhammad Idris langsung diputar. Suara Idris dalam nyanyian itu terdengar sangat nyaring.

Para pengendara yang berada di lampu merah tampak tertib. Mereka tak ada yang melawati garis pembatas lampu merah bahkan melawan peraturan lalu lintas itu.

Baca juga: Lagu Hati-hati Nyanyian Wali Kota Depok Resmi Diputar di Lampu Merah Simpang Ramanda

Beberapa pengendara motor tampak menikmati alunan musik yang diputarkan. Ada pula yang tersenyum sambil berbisik ke pengendara motor sebelahnya.

Lagu yang dinyanyikan Wali Kota itu telah menuai pro dan kontra dari warga sekitar.

Seperti Rosyid Buidoro, pengendara motor ini menilai lagu wali kota yang diputarkan itu tak berpengaruh pada ketertiban lalu lintas.

Menurut dia, aturan tertib lalu lintas akan ditaati bila ada sanksi tegas bagi yang melanggarnya.

"Ya misalkan kayak ada ETLE (tilang elektronik) baru tuh pada takut. Kalau lagu begini doang mah enggak ngaruh deh kayaknya," ujar Rosyid.

Rosyid menyarankan, lebih baik memasang proyektor besar yang berisi tata tertib lalu lintas dibanding mendengar lagu "Hati-hati" yang dinyanyikan Idris.

Baca juga: Wali Kota Depok: Kalau Warga Tak Senang Ada Lagu di Lampu Merah, Ya Kami Cabut...

Menurut Rosyid, lebih menguntungkan apabila Depok menggunakan proyektor untuk menampilkan iklan-iklan komersil.

"“Kayak di Rawamangun saya pernah lihat proyektor gede gitu, isinya iklan. Itu lebih bagus deh ditonton, malah Depok jadi banyak pemasukan iklan," kata Rosyid.

Sama halnya Helmi Buskara. Pekerja bengkel di kawasan itu menyebut lagu "Hati-hati" nyanyian Idris menggangu konsentrasinya bekerja.

Sebab, ada tiga speaker yang memperdengarkan lagu itu dengan nyaring. Ia juga menilai suara Idris sember dan tak enak didengar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com