JAKARTA, KOMPAS.com - General Manager Indonesia Port Corporation (IPC) atau Pelindo II Cabang Pelabuhan Sunda Kelapa, Reini Delfianti mengatakan, Kampung Bengek di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, berawal dari dibuatnya celah di tembok pembatas lahan milik mereka.
"Belakangan ada celah tembok yang dibuat tanpa sepengetahuan manajemen, sehingga warga tetap memasuki dan membangun tempat tinggal," kata Reini dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/8/2019).
Padahal, kata Reini, Pelindo II telah berupaya agar lahan tersebut tidak dimasuki warga dengan memasang pagar pembatas dan portal.
Baca juga: 66 Meter Kubik Sampah Diangkut dari Kampung Bengek
Hal itu telah terjadi beberapa tahun belakangan hingga akhirnya ratusan keluarga tinggal di sana.
Saat ini, menurut Reini, Pelindo II Cabang Sunda Kelapa melakukan pendataan setiap dua bulan untuk mencegah bertambahnya warga dan rumah di lahan tersebut. Terakhir, Pelindo II mendata pada Juli 2019.
"Saat ini tercatat sekitar 180 KK (kepala keluarga) tinggal di sana. Jumlah ini berkurang dibandingkan waktu sebelumnya," kata dia.
Kampung Bengek menjadi sorotan media beberapa hari belakangan. Alasannya, kampung itu dikelilingi lautan sampah.
Kasudin Lingkungan Hidup Jakarta Utara, Slamet Riyadi mengatakan, sampah-sampah itu berasal dari sampah harian warga sekitar. Ada juga sampah yang berasal dari sisa buangan pemulung yang memilah-milah sampah di sana.
Sudin LH Jakarta Utara melakukan pembersihan sampah-sampah itu. Slamet Riyadi mengatakan, pihaknya sudah melakukan pembersihan sejak Sabtu lalu.
Namun di hari ketiga pengerjaan, salah seorang petugas dari Pelindo II datang dan meminta Sudin LH menghentikan aktivitas bersih-bersih tersebut.
Baca juga: Pelindo II Bantah Telah Melarang Sudin LH Jakut Bersihkan Sampah di Kampung Bengek
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.