Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aulia Kesuma Sebut Suaminya Tak Bekerja dan Stres

Kompas.com - 03/09/2019, 14:30 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aulia Kesuma (AK), tersangka yang jadi dalang pembunuhan suaminya - Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54)-  dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana (23), mengatakan suaminya itu tidak bekerja. Aulia juga mengaku, mereka sering bertengkar karena hal-hal sepele.

Menurut Aulia, Edi tidak memiliki pekerjaan sejak mereka menikah tahun 2011.

Pembunuhan tersebut terjadi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada 24 Agustus lalu.

Baca juga: Ini Kronologi Lengkap yang Tunjukkan Berbagai Upaya Aulia Kesuma Bunuh Suami dan Anak Tirinya

 

Dalam wawancara di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019), Aulia menyebutkan,  dirinya harus membayar utang senilai Rp 10 miliar dari usahanya sendiri.

"Pak Edi itu orangnya enggak pernah kerja. Memang saya yang harus menanggung utangnya itu. Sedangkan dia enggak mengerti sama sekali, dia enggak pernah ada niat untuk mencari kerja," kata Aulia sambil terisak menahan tangis.

Aulia sempat stres dan memiliki niat untuk bunuh diri karena harus membayar cicilan sebesar Rp 200 juta per bulan. Aulia telah berhutang ke dua bank sejak tahun 2013. Uang hasil pinjaman itu digunakan untuk membuka usaha restoran.

Aulia menambahkan, ia dan suaminya sering terlibat cekcok. Salah satu sumber percekcokan adalah soal pergaulan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana.

"Bapak Edi selalu mem-protect kesalahan Dana. Dia enggak mau anaknya dianggap salah. Saya ngomong seperti ini bukan untuk membela diri, tapi tolonglah jangan judge (menhakimi) saya. Coba kalian menjadi saya satu hari saja, bagaimana rasanya," ujar Aulia.

Karena merasa terlilit urang, Aulia memberanikan diri untuk meminta Edi menjual rumahnya di kawasan Lebak Bulus. Uang hasil penjualan rumah itu rencananya akan digunakan untuk membayar utang.

Namun, Edi tak mengizinkan Aulia menjual rumah di Lebak Bulus tersebut.

Aulia jadi merasa sakit hati dan mulai merencanakan pembunuhan terhadap suami dan anak tirinya pada Juli 2019.

Awalnya Aulia ingin menghabisi nyawa suami dan anak tirinya dengan cara disantet. Aulia meminta dukun santet lewat suami dari mantan asisten rumah tangganya yang berinisial RD. Ia memberikan bayaran Rp 40 juta kepada RD untuk jasa dukun santet tersebut.

Namun rencana penggunaan dukun santet itu tak berhasil.

Baca juga: Selain Bayar Utang Rp 10 Miliar, Aulia Incar Sisa Uang Penjualan Rumah

Aulia lalu beralih ke rencana kedua yaitu membunuh suami dan anak tirinya dengan dengan cara ditembak menggunakan senjata api. Aulia kembali meminta bantuan RD untuk mencarikan senjata api sekaligus pembunuh bayaran.

Rencana kedua itu juga gagal karena Aulia tak mampu membeli senjata api senilai Rp 50 juta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com