Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pelecehan Remas Payudara di Bintaro Sempat Kabur ke Bogor

Kompas.com - 03/09/2019, 22:16 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sudah 26 hari kasus pelecehan seksual terhadap seorang perempuan pengedara motor di Bintaro sektor 9, Tangerang Selatan, berlalu.

Polisi masih terus memburu pelaku yang diduga kerap berpindah-pindah tempat.

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan ( Tangsel) AKP Muharram Wibisono mengatakan, sebelumnya anggota kepolisian telah mengidentifikasi keberadaan pelaku yang melarikan diri ke luar kota Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Hindari Kejaran Polisi, Pelaku Pelecehan di Bintaro Ubah Penampilan Fisik

"Informasi kalau pelaku kabur ke luar daerah. Memang sempat ke Bogor, kami dapat dari keluarga infonya kalau yang bersangkutan kalau ada masalah itu larinya ke sana," kata Muharram di Polres Tangsel, Selasa (3/9/2019).

Namun, saat polisi melakukan pengejaran, pelaku yang saat itu sudah mengubah penampilannya sudah tidak ada di tempat. Diduga pelaku mengetahui bahwa ia dibuntuti polisi.

"Tapi saat kami lakukan pengejaran ke sana dengan bergerak cepat yang bersangkutan enggak ada," kata Muharram.

Menurut Muharram, saat itu polisi kembali ke Bogor untuk mendatangi lokasi pelaku bersembunyi, yakni di tempat saudaranya. Namun, polisi kembali tidak menemukan keberadaan pelaku.

"Bogor itu tempat saudara yang bersangkutan. Dan kita sudah mencari ke sana dan tidak ada. Dan beberapa hari lagi kita kesana masih belum ada juga. Kalau kami duga dia masih ada di daerah sini," tutupnya.

AM melakukan pelecehan seksual dengan cara meremas payudara seorang wanita yang mengendarai motor di putaran Bintaro Sektor 9, Tangerang Selatan pada Kamis (8/8/2019).

Pelaku AM sendiri bukan pertama kali melakukan pelecehan seksual terhadap korban. AM juga pernah melakukan hal serupa tetapi gagal setelah tangannya berhasil ditepis oleh korban.

Setelah melakukan perbuatan tersebut, pelaku langsung melarikan diri. Terakhir, pelaku dikabarkan telah berada luar kota untuk menghindari kejaran Polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com