Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Pemerintah, Regulator, Masyarakat Harus Sama-sama Disiplin Berlalu Lintas di Dalam Tol

Kompas.com - 04/09/2019, 14:45 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, Kompas.com - Kecelakaan beruntun yang terjadi di Tol Cipularang KM 91 pada Senin (2/9/2019), menyisakan duka.

Delapan orang meninggal dunia akibat kecelakaan itu, Hendra Tjahyana (64) salah satunya. Warga Sunter, Jakarta Utara tersebut berada dalam kendaraan yang hangus terbakar.

Atas musibah kecelakaan ini, pengamat transportasi dari Universitas Soegijapranata, Djoko Setijowarno menegaskan kedisplinan dalam berlalu lintas di jalan tol harus lebih digalakkan.

Terlebih dalam pengawasan kendaraan yang dilakukan oleh pemerintah. Bila kendaraan bermuatan berat tidak lolos uji KIR, maka kendaraan tersebut diimbau untuk tidak melewati tol, sebab berbahaya bagi kendaraan lainnya.

Baca juga: 2 Sopir Dump Truck Jadi Tersangka Kecelakaan Tol Purbaleunyi

"Kalau saya bilang, disiplin itu bukan mulai dari pengemudi, (tetapi) mulai dari pemerintah dahulu, pemerintah harus disiplin. Begini contohnya, pemerintah sudah punya batas kecepatan di jalan tol, itu sudah dilaksanakan belum? Belum kan? Jadi jangan tuntut rakyat, pemerintah dahulu disiplin," katanya kepada Kompas.com, Rabu (4/9/2019).

Kendaraan muatan berat, yakni bus atau truk, harus memenuhi uji kelaikan kendarannya.

"Apakah operatornya nyiapin truknya bagus? Apakah pemerintah juga melakukan pengawasan dengan ketat uji kelayakan uji jalan atau KIR? Itu jelas," ujar dia.

Bila kedisiplinan itu dijalanlan dengan baik, pemerintah dan masyarakat dapat mampu mengurangi angka kecelakaan di dalam tol.

Baca juga: Ini Penyebab Awal Kecelakaan Tol Purbaleunyi yang Tewaskan 8 Orang

Sebelumnya, Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi menyebutkan jenis kendaraan yang mengalami kecelakaan di Tol Cipularang KM 91, belasan mobil pribadi, tujuh truk dan dua bus terlibat dalam kecelakaan beruntun.

Sejau ini, terdapat delapan korban meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.

"Truk ada 7 unit, kendaraan pribadi 11 unit, dan 2 kendaraan bus," kata Rudi di Mapolrestabes Bandung, Senin (2/9/2019) sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com