BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Kota Bekasi tetap enggan memasang portal besi high beam di Exit Tol Kalimalang untuk menghalau truk bertonase besar.
Portal jenis ini mudah ditemui di pintu-pintu tol di Jakarta dengan bentuk menyiku dan tebal.
Padahal, portal besi berketebalan rendah yang telah dua kali dipasang, dua kali pula ditabrak truk berat.
Terakhir, portal itu roboh ditabrak truk kontainer pada Kamis (5/9/2019) dini hari, selang dua hari setelah dipasang.
"Kalau mau dipasang high beam, takutnya nanti timbul kecelakaan. Kalau kondisi sopir mengantuk, dia (menabrak portal high beam), malah mobilnya hancur. Takutnya tabrakan beruntun. Itu yang kita hindari," jelas Kepala Seksi Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi, Bambang Putra saat dihubungi Kompas.com, Kamis siang.
"Paling kita perbaiki lalu kita pasang CCTV, belum pakai highbeam," imbuhnya.
Baca juga: Portal Penghalang Truk Berat di Exit Tol Kalimalang 2 Roboh Ditabrak
Bambang menyebut, Dishub Kota Bekasi hanya ingin melakukan sosialisasi kepada para sopir truk agar tidak keluar Exit Tol Kalimalang dan melintas di Jalan KH Noer Ali dan menyebabkan rusaknya jalan serta pipa air PDAM Tirta Bhagasasi di bawahnya.
Langkah selanjutnya, kata Bambang, pihaknya akan memasang CCTV di sekitar portal.
"Kalau sampai yang ketiga ditabrak lagi, kan ada rekaman CCTV, bisa kita minta pertanggungjawaban terhadap perusahaan dari truk yang nabrak," ujar dia.
Baca juga: Portal Penghalang Truk Berat di Exit Tol Kalimalang Ditabrak Lagi
"Ke depannya mungkin baru kita pasang porta high beam ketika orang sudah pada tahu di sana enggak boleh melintas truk," tambah Bambang.
Ia juga menampik bila langkahnya disebut buang-buang anggaran. Pasalnya, pemasangan portal penghalau truk berat, termasuk CCTV dan ongkos tukang, tak menelan dana APBD.
"Ini kan dana dari PT KKDM (pengembang Tol Becakayu). Mereka juga tidak ada keberatan harus pasang berulang kali. Ini kan kompensasi yang kita minta," kata Bambang.
"Malah ini membantu mereka juga. Seandainya kita tidak pasang portal, Jalan KH Noer Ali rusak, kan bebannya di PT KKDM juga benerin jalan. Saya rasa lebih baik mereka pasang 10 portal dirusakin daripada benerin jalan," tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.