Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Sampah di Bahu dan Trotoar Pamulang, Warga dan Pengendara Resah

Kompas.com - 06/09/2019, 14:50 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sampah menumpuk dan berserakan tampak di bahu jalan dan trotoar Jalan RE Martadinata, Pamulang, Tangerang Selatan. Kondisi itu membuat warga dan pengendara yang melalui jalan tersebut mengeluh.

Dari pantauan Kompas.com, timbunan sampah itu berada di tengah trotoar jalan, tepatnya setelah fly over Ciputat menuju arah Pamulang. 

Kondisi serupa juga terlihat di bahu jalan yang berdekatan persimpangan Gaplek. Sampah menumpuk dengan ketinggian satu meter sehingga menimbulkan aroma yang tidak sedap.

Salah satu warga setempat, Arief (27) mengatakan, lokasi tersebut sudah lama menjadi tempat pembuangan sampah masyarakat yang tidak bertanggung jawab.

Baca juga: 50 Ton Sampah dari Kali Jambe Ditargetkan Bisa Terangkut Hari Ini

"Sudah lama ini sampah di sini. Habis bagaimana mungkin karena dilihat ada sampah, besoknya masyarakat pakai motor subuh-subuh biasanya itu bawa sampah dari rumah buang di sini. Mungkin kalau pakai tukang sampah kan bayar," kata Arief saat ditemui, Jumat (6/9/2019).

Menurut Arif, keberadaan sampah kian terlihat setelah adanya proses pembangunan fly over simpang Gaplek yang dilakukan dengan alat berat.

"Jadi trotoar kan lagi dibongkar nih. Sampahnya kelihatan banyak jadinya. Tadinya kan hanya berceceran di mana-mana tapi  ya tetap di trotoar juga," paparnya.

Baca juga: Kisah TPS Liar dan Tumpukan Sampah di Kali Jambe Bekasi...

Namun, sampah yang menumpuk tersebut kerap mendatangkan aroma yang tidak sedap. Menurut Arif, bahkan baunya sangat tercium saat angin berhembus ke arah rumah warga yang hanya berjarak 10 meter.

"Karena sampahnya sampah ada Pempers, sisa makanan itu kalau pagi saya kadang antar istri kerja di depan itu kan lewat di situ bau banget dari depan rumah," katanya.

Hal senada juga dikatakan oleh Zakaria (43), pengendara motor yang kerap melalui jalan tersebut mengaku selalu mencium aroma yang tidak sedap dengan adanya sampah.

Baca juga: [BERITA FOTO] Tumpukan Sampah Berusia 50 Tahun di Kali Baru

"Ini lewat kalau mau kerja kan di sini macet nih itu sudah tercium banget baunya. Saya pakai masker saja masih kecium baunya," kata dia. 

Zakaria berharap keberadaan sampah tersebut segera dapat diatasi. Menurut dia, aroma sampah yang menyengat sangat mengganggu pengendara.

"Semoga cepat dapat diatasi. Jangan ada lagi yang buang karena kita sudah kena debu dijalan ditambah sampah gimana jadinya," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com